Rabu 31 Jan 2024 04:05 WIB

Perbedaan Suasana Subuh di Era Nabi Muhammad dan Akhir Zaman

Konon jika ada orang melewati rumah sahabat waktu subuh, terdengar suara gemuruh.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Pemandangan kota Makkah di waktu Subuh dari atas puncak Jabal Nur, nampak Zamzam Tower dan Masjidil Haram di sebelah Barat Daya. Sabtu (10/6/2023.
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Pemandangan kota Makkah di waktu Subuh dari atas puncak Jabal Nur, nampak Zamzam Tower dan Masjidil Haram di sebelah Barat Daya. Sabtu (10/6/2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama besar penulis buku fenomenal La Tahzan, Syekh Aidh Al Qarni, membandingkan bagaimana perbedaan mencolok antara suasana subuh di masa Rasulullah SAW dengan di akhir zaman.

Suasana subuh di Kota Madinah era Rasulullah memiliki ciri khas yang unik dan syahdu, berbeda jauh dengan suasana subuh di mayoritas kota-kota Muslim saat ini. Syekh Aidh Al-Qarni dalam buku Sentuhan Spiritual menjelaskan, terdapat kisah yang dinukil dari para sahabat dan tabi’in.

Baca Juga

Konon jika ada orang berlalu melewati rumah-rumah para sahabat dan tabi’in di waktu subuh, maka terdengar gemuruh seperti suara lebah. Suara tersebut tidak lain berupa bacaan doa, tangisan, dan tartil Alquran.

Inilah yang terjadi di Kota Madinah era Nabi Muhammad SAW. Syekh Aidh Al-Qarni pun lantas membandingkannya dengan suasana subuh yang terjadi di mayoritas kota-kota umat Muslim saat ini.

Apakah umat Islam saat ini  di waktu subuh tidak berhenti menangis, berdoa, dan membaca Alquran? Doa, tangisan, dan bacaan Alquran yang terwujud karena takut kepada Allah, menurut beliau, sekarang berganti dengan gemuruh suara musik, nyanyi-nyanyian, dan goyangan.

Rasulullah pernah suatu malam berjalan...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement