REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta para relawan, khususnya yang berdomisili di Jawa Barat, untuk mewaspadai serangan fajar atau pemberian uang kepada pemilih sebelum pencoblosan di TPS, yang dilakukan lawan politik. Serangan fajar dikhawatirkan bakal menggerus raihan suara Prabowo-Gibran di Jawa Barat.
Wakil Komandan Golf (Relawan) TKN, Sulaiman Haikal mengatakan, Jawa Barat pada dasarnya merupakan lumbung suara Prabowo-Gibran. Survei teranyar LSI Denny JA memang menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu meraih elektabilitas 54,6 persen di Jawa Barat.
Namun, kata Sulaiman, survei yang sama menunjukkan bahwa 50 persen lebih warga Jawa Barat bisa 'digoyang dengan uang'. Karena itu, dia meminta relawan di Jawa Barat untuk "menjaga" pendukung Prabowo-Gibran dari serangan fajar agar tidak mengalihkan pilihan.
"Jadi, kita harus waspada pada malam jelang hari pencoblosan biasanya ada serangan fajar," kata Sulaiman deklarasi dukungan dari Relawan Pajajaran untuk Prabowo-Gibran di depan rumah Prabowo Subianto, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024).
Sulaiman juga meminta para relawan untuk tidak meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS) usai mencoblos Prabowo-Gibran pada 14 Februari. Relawan diminta untuk tetap berada di TPS hingga penghitungan suara tuntas dilakukan.
Dia menyebut, penjagaan atau mengamati proses penghitungan suara sampai tuntas perlu dilakukan oleh semua relawan dan pendukung Prabowo-Gibran karena TKN mendapat informasi ada rencana jahat lawan politik. Kubu lawan berencana untuk merusak surat suara pemilih Prabowo-Gibran menggunakan paku, sehingga surat suaranya dianggap tidak sah.
"Oleh karena itu, Pak Prabowo berpesan kepada kita semua, kepada TKN, kepada relawan, agar kita nongkrongin, kita tungguin TPS sampai selesai proses perhitungan suara," kata Sulaiman kepada puluhan Relawan Pajajaran yang hadir.