Rabu 31 Jan 2024 00:23 WIB

TKN Prabowo: Program Bantuan Sosial Rp 5 Juta per Bulan adalah Hoaks

TKN akan menelusuri siapa pemilik laman noldua.com dan ambil langkah hukum.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Komandan Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono
Foto: republika
Komandan Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyatakan, selebaran digital yang menyebut Prabowo-Gibran mengusung program bantuan sosial Rp 5 juta per bulan untuk masyarakat, adalah kabar bohong alias hoaks. Selebaran itu diketahui mencantumkan laman www.noldua.com sebagai saluran untuk mendaftarkan diri agar bisa menerima program tersebut.

Komandan Tim Komunikasi TKN, Budisatrio Djiwandono menjelaskan, Prabowo-Gibran tidak pernah mengusung program tersebut. Selain itu, TKN bukan pemilik laman www.noldua.com dan tidak mengetahui siapa pihak di balik situs tersebut.

Baca Juga

"Kita tidak mengenal dan tidak memiliki program tersebut. Itu menjanjikan sesuatu yang melanggar kepada masyarakat. Ini disinformasi dan fitnah kepada TKN Prabowo-Gibran," kata Budisatrio lewat keterangan tertulisnya, Selasa (30/1/2024).

Budisatrio menyebut, tim digital TKN kini sedang menelusuri lebih detail tentang laman noldua.com dan mencari siapa orang di baliknya. TKN, kata dia, akan mengambil langkah hukum atas fitnah tersebut. 

"Ini bisa menyesatkan masyarakat, merugikan Prabowo Gibran, bahkan juga bisa menjadi pidana pencurian data pribadi. Kami akan segera melaporkan kepada pihak yang berwenang," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Budisatrio lantas mengingatkan masyarakat bahwa informasi resmi terkait TKN Prabowo-Gibran hanya berasal dari kanal-kanal resmi, yakni laman http://prabowogibran2.id, akun @prabowogibran2 untuk YouTube/Instagram/X, dan akun @prabowo.gibran2 untuk Instagram/Tiktok.

"Kami menghimbau masyarakat untuk konfirmasi kepada kanal-kanal resmi, atau bisa mengirimkan email ke [email protected], atau langsung datang ke Media Center Prabowo-Gibran di Jalan Sriwijaya 1 Nomor 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan," kata Budisatrio.

---

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement