Rabu 31 Jan 2024 07:13 WIB

Sebut Fans K-Pop Delusional dan Kena Penyakit Jiwa, TikTokers Ini Picu Perdebatan

Pernyataan TikTokers ini ramai karena menyebut fans K-pop mengalami delusi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Fans K-pop (ilustrasi). Tiktokers dengan akun Viettrap menyebut gans K-pop delusional dan kena penyakit mental.
Foto: AP Photo / Lewis Joly
Fans K-pop (ilustrasi). Tiktokers dengan akun Viettrap menyebut gans K-pop delusional dan kena penyakit mental.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah kontroversi muncul di dunia media sosial ketika beberapa TikTokers, termasuk @viettrap, menyuarakan ketidakpuasan terhadap penggemar K-pop. Dalam video terbaru, @viettrap menyuarakan ketidaknyamanannya terhadap penggemar K-pop yang dianggapnya "delusional", bahkan menyatakan bahwa mereka "kena penyakit jiwa".

Pengguna TikTok yang juga merupakan pemeran acara "Under The Influence" itu mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap penggemar K-pop, dengan menyoroti perilaku tertentu yang dianggapnya berlebihan. Diskusi lebih lanjut di podcast "Budaya KPOP Stan yang Beracun" bersama influencer lain seperti @kanyewesther dan @thekimwootak menyuarakan pandangan serupa, dengan menyebut budaya stan sebagai "delusi" dan menekankan bahwa para idola hanya menjalankan pekerjaan mereka.

Baca Juga

Viet, seorang TikToker yang memiliki sejumlah penggemar K-pop, menjelaskan bahwa dia mencoba menyajikan konten yang tidak lagi mengakomodasi mereka. Dilansir Koreaboo pada Rabu (31/1/2024), dia menyampaikan kritik terhadap perilaku beberapa penggemar yang terlalu obsesif, dengan menyebut mereka menderita "penyakit jiwa" dan mengajak mereka untuk fokus pada kehidupan nyata.

Namun, reaksi terhadap komentar-komentar ini beragam. Beberapa memahami kekhawatiran terhadap perilaku berlebihan penggemar. Sementara yang lain menilai generalisasi negatif terhadap seluruh komunitas penggemar K-pop sebagai tidak adil.

Komentar Viet juga menjadi sorotan karena kontras dengan pengakuan terbukanya mengenai perjuangannya dalam kesehatan mental. Budaya penggemar K-pop sendiri memiliki sisi positif dan negatif, dengan banyak penggemar yang menemukan komunitas dan kesenangan dalam mendukung idolanya. Meskipun beberapa tindakan penggemar dapat dianggap berlebihan, tetapi menyebut bahwa semua penggemar K-pop mengidap "penyakit mental" dianggap sebagai generalisasi yang tidak masuk akal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement