Rabu 31 Jan 2024 13:17 WIB

Sekjen PBNU Dukung Pilpres 2024 Satu Putaran: Bisa Hemat Anggaran

Jika pilpres satu putaran, saat puasa nanti bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Foto: Republika.co.id
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mendukung saja wacana Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berlangsung satu putaran. Menurut dia, tak ada yang salah dengan wacana itu.

Gus Ipul mengatakan, jika memang terjadi satu putaran, hal itu menjadi lebih baik. "Kita bisa hemat anggaran. Pas puasa nanti kita bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk. Tidak disibukkan dengan kampanye dan hiruk-pikuk lainnya," kata Gus Ipul di Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).

Merujuk survei terbaru LSI Denny JA, Gus Ipul menilai, wacana satu putaran kemungkinan bisa terwujud. Hal tersebut mengingat, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah mencapai 50 persen lebih.

Selain merespons wacana sekali putaran, Gus Ipul meminta kepada warga Nahdliyin pada 14 Februari 2024, berduyun-duyun datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya. Dengan begitu, kata wali kota Pasuruan tersebut, masyarakat bisa berpartisipasi dalam pesta demokrasi.

Sebelumnya Lembaga Survei Denny JA merilis survei terkini terkait elektabilitas peserta Pilpres 2024. Dalam survei yang dilakukan pada 16-26 Januari 2024, digelar simulasi kertas suara dengan tiga pasangan peserta Pilpres 2024.

Hasilnya, pasangan Prabowo-Gibran meraih 50,7 persen, disusul pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dengan 22 persen, serta pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di angka 19,7 persen. Adapun suara tidak sah 0,7 persen dan tidak menjawab 6,9 persen.

Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden. Untuk teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement