Rabu 31 Jan 2024 17:35 WIB

Musim Hujan, Babel Tekan Kasus Malaria

Kasus malaria di Bangka Barat masih cukup tinggi.

Nyamuk Anopheles gambiae, vektor dari parasit malaria (ilustrasi).
Foto: EPA
Nyamuk Anopheles gambiae, vektor dari parasit malaria (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan kasus malaria selama 2023 sebanyak 61 pasien atau mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 123 kasus. "Selama 2023 kasus malaria terbanyak terdapat di Bangka Barat 48 kasus," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel Andri Nurtito di Pangkalpinang, Rabu (31/1/2024).

Ia mengatakan, kasus masyarakat positif malaria 2023 hanya 61 kasus yang tersebar di Bangka Barat 48 kasus, Bangka 10 kasus, Bangka Tengah, Bangka Selatan, dan Kota Pangkalpinang masing-masing satu kasus.

Baca Juga

"Pada tahun lalu Kabupaten Belitung dan Belitung Timur nol kasus malaria dan ini akan terus dipertahankan melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) masyarakat," katanya.

Menurut dia, kasus malaria di Bangka Barat masih cukup tinggi, namun demikian sudah mengalami penurunan dibandingkan 2022 mencapai 109 kasus.

"Penderita malaria di Bangka Barat rata-rata penambang yang bermukim di kawasan penambangan, berlokasi di hutan, rawa dan pesisir pantai," katanya.

Menurut dia, perubahan suhu, kelembapan, curah hujan, serta perubahan kondisi iklim, sangat berdampak pada kejadian peningkatan nyamuk malaria karena nyamuk Anopheles (vektor pembawa parasit malaria) akan berkembang jika tidak dilakukan pengendalian vektor.

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk terinfeksi yaitu nyamuk Anopheles. Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total jika diobati dan dengan tepat.

"Jika tidak diatasi dengan tepat malaria juga dapat menyebabkan kematian," katanya.

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement