REPUBLIKA.CO.ID,- JAKARTA Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menunjukkan tata krama ketimuran yang baik terkait dengan rencananya mundur dari jabatan menteri.
Ari Dwipayana mengemukakan hal itu ketika menyikapi rencana Mahfud Md. menyampaikan surat pengunduran dirinya secara langsung kepada Presiden RI Joko Widodo.
"Kita hormati dari apa yang menjadi langkah Pak Menko Polhukam, beliau sangat luar biasa bisa mengikuti tata krama yang sebenarnya sangat bagus sekali. Jadi, tidak begitu saja dengan menyampaikan surat, tetapi beliau ingin menyampaikan langsung kepada Presiden. Ini sebuah tata krama ketimuran yang memang harus kita jaga dan kita hormati," kata Ari di Jakarta, Rabu.
Mahfud Md ditunjuk sebagai menteri secara terhormat oleh Presiden Widodo, kemudian yang bersangkutan mundur dari jabatan itu dengan hormat pula.
"Itu saya kira sebuah hal yang perlu kita hargai dan hormati," ujar Ari.
Terkait dengan pengganti Mahfud Md., Ari mengatakan bahwa pihak Istana belum ingin berbicara soal sosok pengganti karena Mahfud belum menyampaikan surat kepada Presiden.
"Pak Menko saja belum menyampaikan suratnya, sudah berpikir soal pengganti. Kami belum membicarakan soal pengganti karena beliau sendiri baru akan menyampaikan rencana akan diterima oleh Bapak Presiden," kata Ari.
Mahfud yang merupakan calon wakil presiden nomor urut 3 menyatakan ingin mundur guna memberikan contoh kepada pejabat negara lain agar tidak menyalahgunakan jabatan dan fasilitas negara untuk kampanye.
Ia sudah mendiskusikan langkah mundur itu dengan pasangannya pada Pilpres 2024 Calon Presiden RI Ganjar Pranowo, serta dengan partai pengusung/pendukung dan tim kampanye.
Mahfud tidak menyerahkan surat pengunduran dirinya itu melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Ia dalam kesempatan terpisah di Lampung, Rabu, menyatakan ingin menyerahkan langsung surat pengunduran dirinya kepada Presiden.
Mahfud merasa diangkat sebagai menteri oleh Presiden Widodo dengan baik-baik sehingga ingin pamit dengan baik-baik pula.
Mahfud menyatakan ogah tinggal glanggang, colong playu, yang artinya kira-kira lari meninggalkan tanggung jawab.
Presiden Joko Widodo sendiri sebelumnya menilai keinginan Mahfud Md. untuk mundur sebagai sebuah hak yang bersangkutan yang patut dihormati.