REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea FC Mauricio Pochettino antusias menantikan bigmatch di depan mata. Timnya akan berkunjung ke markas Liverpool, Stadion Anfield pada pekan ke-22 Liga Primer Inggris musim 2023/24, Kamis (1/2/2024) dini hari WIB.
Pochettino mengetahui kualitas lawan mereka. Justru karena itu, ia tak sabar untuk segera terlibat dalam pertempuran ini.
"Pertandingan yang luar biasa. Ini kesempatan besar bagi kami untuk menghadapi tim yang tampil sangat baik. Kami bersemangat untuk besok," kata juru taktik berkebangsaan Argentina, dikutip dari laman resmi klubnya, Rabu (31/1/2024).
Pada putaran pertama, kedua tim bertemu di pekan pembuka. Saat itu, duel yang dimainkan di markas Chelsea, Stadion Stamford Bridge, London pada 13 Agustus 2023 berkesudahan imbang 1-1.
Kini giliran Liverpool mendapat keuntungan dari sisi psikologis. Gemuruh Anfield sangat dinantikan. Puluhan ribu penggemar berada di belakang skuad polesan Jurgen Klopp.
Secara statistik, the Reds sedang bagus-bagusnya jelang bigmatch di depan mata. Rival sekota Everton itu tak terkalahkan dalam 10 pertandingan terkini dari berbagai ajang.
Sebanyak tujuh di antaranya berhasil dimenangkan. Sinyal bahaya untuk setiap lawan. Teranyar, Norwich City dibantai dengan skor 5-2 di pentas Piala FA.
Chelsea juga boleh berjalan dengan kepala tegak. The Blues selalu menang dalam tiga partai terakhir pada ajang Liga Primer Inggris. Sebuah modal berharga bagi Enzo Fernandez dkk, sebelum berkunjung ke salah satu stadion keramat di Inggris itu.
"Kami memasuki pertandingan hanya dengan berpikir untuk memenangkannya," ujar Pochettino.
Laga di depan mata bisa menjadi partai spesial bagi Klopp. Pasalnya pria Jerman itu sudah mengumumkan bakal hengkang dari Liverpool. Ini partai kandang pertama the Reds di liga domestik, setelah Jurgen membuat keputusan mengenai masa depannya.
Pochettino mengetahui ada cinta yang besar dari penggemar Liverpool untuk Klopp. Ia menghargai fakta tersebut. Namun ia enggan terlarut dalam cerita romantisme itu.
"Kami pergi ke sana dan memenangkan pertandingan. Maaf, kami tidak ingin terlibat dalam perayaan tersebut. Kami ingin menjadi pengganggu pesta, tapi kami harus tampil baik dan memenangkan laga," ujar mantan pelatih Tottenham Hotspur ini.