REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diprediksi menang dalam kontestasi Pilpres 2024. Pasalnya, elektabilitas paslon nomor urut 2 tersebut berada di angka 57,1 persen menjelang dua pekan pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Survei yang digelar Indonesia Development Monitoring (IDM) mengukur pilihan publik terhadap tiga pasangan calon presiden dan wapres pada Pilpres 2024. Survei dilakukan pada 16-28 Januari 2024 dengan melibatkan 2.500 orang responden yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2024.
Mereka berdomisili di 34 provinsi se-Indonesia. Penarikan sampel survei mengunakan multistage random sampling dan margin of error sekitar 1,92 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif IDM, Heru Supriyatno mengatakan, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dipilih oleh 647 responden atau 25,9 persen. Adapun pasangan Anies Baswedan-Muhaimin dipilih 335 responden atau 13,4 persen.
"IDM menemukan Prabowo-Gibran dipilih oleh 1.428 responden atau 57,1 persen. Sedangkan, sebanyak 90 responden atau 3,6 persen menyatakan tidak memilih," kata Heru dalam siaran pers di Jakarta pada Rabu (31/1/2024).
Hasil survei IDM juga menunjukkan keinginan publik terhadap presiden dan wapres terpilih. Sebanyak 82,4 persen responden berharap presiden dan wapres yang memiliki inovasi kebijakan yang akan memperbaiki kualitas hidup banyak orang.
"Selain itu, responden menginginkan kebijakan inovatif sekaligus konkret mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat," ujar Heru.
Kemudian sebanyak 83,6 persen menginginkan presiden dan wapres yang mengetahui berbagai permasalahan di Indonesia dan dunia. "Tanpa wawasan tentang isu-isu tentang berbagai problematika di Indonesia, akan sulit membuat kebijakan yang tepat sasaran," ujar Heru.
Pengamat politik dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, Ludiro Madu menilai, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 masih dominan di urutan pertama survei karena tingginya tingkat elektabilitasnya. Ludiro memantau banyak pemilih yang saat ini tertarik dengan pasangan Prabowo-Gibran.
"Kalau dari tiga paslon capres terlihat pasangan capres-cawapres nomor urut 2 masih dominan di urutan pertama karena masih tingginya elektabilitasnya karena banyak pemilih yang saat ini tertarik dengan Prabowo-Gibran," kata Ludiro.
Ludiro menyebutkan, citra positif Jokowi juga sangat mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Gibran. "Citra positif Jokowi sangat mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Gibran karena selama ini masyarakat masih menganggap Jokowi sebagai sosok yang di idolakan," ujar Ludiro.