REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengatakan, sepanjang 2023 perseroan mampu terus meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal tersebut tecermin dari Cost to Income Ratio (CIR) yang terus membaik dibanding tahun lalu.
"CIR BRI pada Desember 2023 tercatat 41,9 persen atau lebih baik dibandingkan CIR pada akhir Desember 2022 sebesar 47,4 persen," kata Sunarso dalam Pemaparan Kinerja Keuangan BRI Tahun 2023 di Jakarta Rabu (31/1/2024)
Meningkatnya efisiensi yang dilakukan perseroan tersebut tak terlepas dari transformasi digital yang terus dijalankan. Keberhasilan transformasi digital BRI pun terbukti dari kinerja positif BRImo.
"BRImo saat ini telah menjelma sebagai superapps serbabisa yang telah digunakan oleh 31,6 juta users dengan volume transaksi mencapai Rp 4.158 triliun atau tumbuh 55,8 persen yoy per Desember 2023,” ungkap Sunarso.
Selain itu, transformasi digital untuk memberikan dan menjangkau nasabah dengan lebih luas juga dilakukan dengan adanya AgenBRILink. Hingga akhir Desember 2023, tercatat BRI telah memiliki lebih dari 740 ribu AgenBRILink dengan volume transaksi mencapai Rp 1.427 triliun dan memberikan fee-based income kepada BRI senilai Rp 1,5 triliun di sepanjang 2023.
Selain memberikan layanan lebih efisien bagi BRI, AgenBRILink merupakan model bisnis economy sharing. Untuk para agen, nilai pendapatan yang mereka terima bisa mencapai 2-3 kali lipat yang diterima oleh BRI. Ini bukti nyata bahwa keberadaan BRI mampu memberikan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat.
"BRI menatap 2024 dengan penuh optimisme dan perseroan pun terus berupaya merespons berbagai tantangan guna mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Inovasi dan eksplorasi sumber pertumbuhan baru yang dilakukan BRI berimplikasi pada bisnis perseroan yang semakin kompleks, hal ini menuntut BRI agar dapat lebih dinamis dan cermat dalam mengoptimalkan peluang bisnis, baik di masa sekarang maupun di masa-masa mendatang,” tegas Sunarso.
BRI mencatatkan laba Rp 60,4 triliun pada 2023, kinerja laba BRI secara grup pun tumbuh double digit 17,5 persen pada 2023. Sepanjang 2023, BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio non performing loan (NPL) atau kredit macet sebesar 2,95 persen.
Untuk NPL coverage, BRI tercatat sebesar 229,09 persen. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI berhasil menghimpun Rp 1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9 persen secara tahunan. Dari total dana yang dihimpun itu khusus untuk dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar 64,4 persen.