Rabu 31 Jan 2024 20:31 WIB

Menko Airlangga: Bansos tak Ada Kaitan dengan Tahun Politik

Airlangga memastikan bansos bukan untuk dagangan politik.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri konsolidasi kader dan fungsionaris Partai Golkar di Pekanbaru, Sabtu (27/1/2024).
Foto: dok partai golkar
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri konsolidasi kader dan fungsionaris Partai Golkar di Pekanbaru, Sabtu (27/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto menegaskan penyaluran bantuan sosial (bansos) bukan agenda politik terselubung menjelang Pemilu 2024. Menurut dia, bansos sengaja digelontorkan pemerintah lantaran  kebutuhan masyarakat yang saat ini membutuhkan.

"Kita (pemerintah) sudah membagi-bagikan bansos itu sejak Covid-19. Jadi bansos itu tidak ada kaitannya dengan tahun politik," kata Airlangga saat Konsolidasi Relawan Serikat Pekerja Nusantara di Karawang, Jawa Barat (Jabar), Rabu (31/1/2024).

 

Airlangga mengatakan, penyaluran bansos saat ini yang berbarengan dengan hajatan politik Pemilu 2024 hanya satu kebetulan.

 

Namun dia memastikan, bansos bukan untuk dagangan politik di akar rumput. "Kita tidak ingin dengan adanya agenda politik tahun ini, bantuan (bansos) untuk masyarakat ini terputus," ujar Airlangga. Airlangga, yang juga ketua umum Partai Golkar itu menerangkan mengapa pemerintah tahun ini kembali menggelontorkan bansos.

 

Utamanya, kata dia untuk membantu masyarakat yang masuk dalam program pengentasan kemiskinan ekstream. Pun juga masyarakat petani yang terkena dampak el nino yang menyebabkan mundurnya waktu panen. Juga, kata Airlangga adanya peningkatan harga pangan global. Pemerintah melalui Bulog mendata 22 juta penerima bansos beras pada Januari 2024. 

 

Pada Februari 2024, pemerintah juga menggelontorkan Rp 200 ribu untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat. "Tentu kita harus mengambil langkah. Salah satu langkahnya dengan melanjutkan bansos. Baik itu berupa beras maupun BLT," kata Airlangga. Dan dengan bansos berupa beras dan uang tunai melalui BLT tersebut, dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement