REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PayPal akan memangkas sembilan persen tenaga kerja globalnya atau sekitar 2,500 pekerjaan. Hal ini disampaikan secara tertulis oleh CEO PayPal, Alex Chriss, pada Selasa (30/1/2024) dalam surat internal kepada karyawan, yang didapat oleh CNBC.
Pemberhentian ini akan mempengaruhi peran yang ada dan daftar pekerjaan yang direncanakan PayPal untuk dipekerjakan, dan akan berlangsung sepanjang tahun ini. Karyawan yang terkena dampak akan diberitahu pada akhir pekan.
“Di seluruh organisasi kami, kami perlu mendorong lebih banyak fokus dan efisiensi, menerapkan otomatisasi, dan mengkonsolidasikan teknologi kami untuk mengurangi kompleksitas dan duplikasi. PayPal akan terus berinvestasi di bidang bisnis yang kami yakini akan mampu bertahan menciptakan dan mempercepat pertumbuhan,” tulis Chriss dalam memo tersebut.
Pekan lalu, PayPal mengumumkan pengembangan fitur kecerdasan buatan. Ini menandai pengumuman besar pertama di bawah Chriss yang bergabung sebagai CEO sejak September dari Intuit, perusahaan teknologi keuangan di balik TurboTax.
Fitur-fitur AI mencakup pengalaman pembayaran yang lebih cepat, rekomendasi pedagang yang didukung AI untuk pelanggan, dan perombakan aplikasi konsumen. Chriss menyebutnya sebagai awal dari ‘bab selanjutnya’ PayPal.
“Kita telah memulai perjalanan tersebut (otomatisasi), namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan tahun 2024 menandai tahun perubahan, termasuk beberapa keputusan yang sulit namun perlu untuk membawa kita ke tujuan yang kita tuju,” kata Chriss lagi.
“PayPal memiliki potensi signifikan untuk menciptakan nilai besar bagi karyawan, pelanggan, dan pemegang saham kami. Selama tahun depan, kami akan bekerja sama untuk memaksimalkan jangkauan, skala, dan sumber daya kami, sehingga kami dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi pelanggan yang kami layani,” kata Chriss mengakhiri.