Rabu 31 Jan 2024 21:18 WIB

Ratusan Kapal Cina Rangsek Laut Filipina Barat

Masuknya ratusan kapal Cina mengancam keamanan regional.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Partner
.
Foto: network /Fitriyan Zamzami
.

MANILA — Ratusan kapal milik Cina dilaporkan memasuki wilayah Laut Cina Selatan (LCS) yang juga diklaim oleh Filipina dan disebut negara itu sebagai Laut Filipina Barat. Ini adalah salah satu pergerakan terbesar di wilayah laut yang disengketakan tersebut.

Media Filipina Inquirer melansir, Angkatan Laut Filipina mendeteksi lebih dari 200 kapal Cina mengerumuni wilayah di Laut Filipina Barat, kata juru bicaranya pada Selasa (30/1/2024).

Juru bicara Angkatan Laut untuk Komodor Laut Filipina Barat Roy Vincent Trinidad mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan terbaru mereka, sekitar 200 kapal dioperasikan oleh milisi maritim Tiongkok, 15 hingga 25 kapal dari Tentara Pembebasan Rakyat Cina, dan 10 hingga 15 kapal dari Penjaga Pantai Tiongkok.

Namun, Trinidad dengan cepat menjelaskan dalam konferensi pers bahwa “sulit untuk memberikan jumlah pastinya, mengingat kapal-kapal di sana terus bergerak.”

Sebuah kapal Penjaga Pantai Cina menurunkan kru untuk menghadang kapal Penjaga Pantai Filipina BRP Malapascua saat bermanuver memasuki muara Second Thomas Shoal yang dikenal sebagai Ayungin Shoal di Laut Cina Selatan pada Ahad (23/4/2023). (AP Photo/Aaron Favila)
Sebuah kapal Penjaga Pantai Cina menurunkan kru untuk menghadang kapal Penjaga Pantai Filipina BRP Malapascua saat bermanuver memasuki muara Second Thomas Shoal yang dikenal sebagai Ayungin Shoal di Laut Cina Selatan pada Ahad (23/4/2023). (AP Photo/Aaron Favila)

Kepala Komando Barat Angkatan Bersenjata Filipina, Laksamana Madya Alberto Carlos mengatakan bahwa lebih dari 400 kapal asing terlihat di Laut Filipina Barat pada 2023. Sekitar 85 persennya berasal dari Cina.

Juga pada tahun lalu, Carlos mencatat meningkatnya jumlah kapal Cina yang memenuhi berbagai wilayah di Laut Filipina Barat.

Carlos mengatakan pada November bahwa militer menandai kehadiran yang lebih besar dari kapal-kapal milisi maritim Tiongkok di Karang Rozul (Iroquois) dan dekat Pulau Pag-asa di kota Kalayaan.

Pag-asa, juga disebut Pulau Thitu, terletak sekitar 480 km sebelah barat kota ini, ibu kota provinsi Palawan. Ini adalah yang terbesar dari sembilan fitur yang ditempati oleh Filipina di Kepulauan Spratly.

Peta Klaim Laut Cina Selatan. (Wikipedia)
Peta Klaim Laut Cina Selatan. (Wikipedia)

Pekan lalu, negara anggota ASEAN bertemu dalam KTT di Laos, salah satunya membicarakan sengketa dengan Cina soal kepemilikan perairan strategis LCS. Beijing mengklaim hampir seluruh LCS.

LCS merupakan perairan yang setiap tahunnya dilalui perdagangan dunia senilai 5 triliun dolar AS. Klaim Cina berkonfrontasi langsung dengan beberapa negara ASEAN seperti Filipina dan Vietnam.

Pertemuan ASEAN di kota bersejarah Luang Prabang diadakan pada hari yang sama ketika Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr akan bertemu dengan para pejabat tinggi di Hanoi, diantaranya membahas ketegangan yang sedang berlangsung di Laut Cina Selatan.

Filipina sedang menggalang dukungan dari negara-negara tetangganya di ASEAN, di tengah ketegangan dengan Cina terutama di Second Thomas Shoal. Banyak pihak yang khawatir sengketa dapat meningkat menjadi konflik bersenjata yang lebih luas yang dapat melibatkan Washington, sekutu lama Manila.

Pemerintah Filipina memprotes penggunaan meriam air, laser militer, dan manuver pemblokiran berbahaya pasukan penjaga pantai Cina yang menyebabkan tabrakan kecil di beting yang diduduki Filipina.

sumber : https://oceania.id/posts/283981/ratusan-kapal-cina-rangsek-laut-filipina-barat
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement