Rabu 31 Jan 2024 22:25 WIB

Demo Apdesi Rusuh, Kapolda: Mereka Sudah Mempersiapkan Ricuh

Massa demonstran menuntut revisi Undang-undang Desa.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Massa Gabungan dari Asosiasi Kepala Desa se-Indonesia (Apdesi) beristirahat disela-sela aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/1/2024). Ribuan kepala desa dari berbagai daerah tersebut melakukan aksi demonstrasi mendesak revisi Undang-Undang Desa atau UU Desa yang mencakup beberapa klausul yakni perpanjangan masa jabatan kepala desa selama 9 tahun atau 3 periode hingga perubahan alokasi dana desa pada anggaran pendapatan dan pembelanjaan negara (APBN).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa Gabungan dari Asosiasi Kepala Desa se-Indonesia (Apdesi) beristirahat disela-sela aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/1/2024). Ribuan kepala desa dari berbagai daerah tersebut melakukan aksi demonstrasi mendesak revisi Undang-Undang Desa atau UU Desa yang mencakup beberapa klausul yakni perpanjangan masa jabatan kepala desa selama 9 tahun atau 3 periode hingga perubahan alokasi dana desa pada anggaran pendapatan dan pembelanjaan negara (APBN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyesalkan aksi demonstasi yang digelar Asosiasi Pemerintah Daerah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di depan Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai dengan kerusuhan. Dia mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi pada saat aksi unjuk rasa sudah dipersiapkan oleh peserta. 

"Ada aksi penyampaian pendapat di DPR yang sedikit diwarnai pengerusakan sebagian kecil dari pagar DPR luar, dan kita tahu mereka sudah mempersiapkan," ujar Karyoto di lokasi kejadian, Rabu (31/1/2024).

Massa demonstran yang menuntut kepada merevisi Undang-undang Desa tersebut melakukan perusakan pagar Gedung DPR dengan palu besi, melakukan pelemparan botol air mineral hingga batu ke halaman Gedung DPR. Bahkan mereka juga  membakar spanduk dan kayu-kayu tepat di depan pintu gerbang DPR. Disebutnya massa aksi sudah mempersiapkan 30 ban bekas untuk dibakar di depan Gedung DPR.

"Dari kemarin anggota kami sudah razia sudah dapatkan banyak sekali lebih dari 30 (ban bekas). Karena kalau ban dibakar 30 biji bisa dibayangkan asap hitam seolah olah nanti membuat kekacauan," jelas Karyoto.

Kendati massa terus melakukan kerusuhan, kata Karyoto, aparat tidak terpancing. Pihaknya memilih untuk membubarkan massa aksi secara perlahan. Sehingga pada akhirnya masaa demonstan tersebut membubarkan diri. Para demonstran juga sempat melakukan blokade jalan arteri dan ruas Jalan Tol Dalam Kota di depan Gedung DPR. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement