Kamis 01 Feb 2024 10:19 WIB

Persis: Kinerja Kejagung Semakin Membaik

Jajaran Kejagung diminta tidak berpuas diri.

Rep: muhyiddin/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum PP Persis KH Jeje Zaenudin menilai kinerja Kejaksaan Agung terus membaik.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ketua Umum PP Persis KH Jeje Zaenudin menilai kinerja Kejaksaan Agung terus membaik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Islam (Persis), KH Jeje Zaenudin mengapresiasi Kejaksaan Agung (Kejagung) yang menjadi lembaga paling dipercaya masyarakat dibandingkan dengan lembaga penegak hukum lainnya. Berdasarkan hasil survei Indokator Politik Indonesia, tingkat kepercayaan publik kepada Kejagung mencapai 76,2 persen.

"Kami bangga dan mengapresiasi atas kepercayaan publik yang tinggi kepada Kejagung. Semoga ini menjadi salah satu indikasi semakin baiknya kerja dan kinerja Kejagung sebagai lembaga penegak hukum," ujar Kiai Jeje, Kamis (1/2/2024). 

Namun, Kiai Jeje mengingatkan kepada Kejagung agar tidak terlena dengan prestasinya tersebut. Karena, menurut dia, masih banyak masalah penegakan hukum yang perlu diatasi. 

"Tetapi jangan sampai menjadi terlena karena tingginya kepercayaan publik kepada salah satu lembaga, karena problem penegakan hukum di Indonesia masih begitu banyak, dan masih banyak pula institusi penegak hukum yang masih perlu peningkatan prestasi kinerjanya," ucap Ketua MUI Pusat ini. 

Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan survei nasional terhadap lembaga penegak hukum di Tanah Air. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik kepada Kejaksaan berada di level tertinggi, yaitu mencapai 76,2 persen.

Di bawah Kejagung ada Polri dan pengadilan dengan tingkat kepercayaan publik 75 persen. Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berada di paling bawah dengan tingkat kepercayaan 70 persen. 

"Di antara lembaga-lembaga penegak hukum, hanya Kejaksaan yang kepercayaan publiknya naik," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Selasa (23/1/2024). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement