Kamis 01 Feb 2024 10:23 WIB

Capai Homologasi, Erick Thohir Berhasil Selamatkan Rekind dari Pailit

Erick sebut 222 dari total 229 kreditor atau 97 persen setuju dengan homologasi

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.  Erick Thohir menyambut positif kesepakatan perdamaian atau homologasi PT Rekayasa Industri atau Rekind dengan kreditor dalam restrukturisasi
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick Thohir menyambut positif kesepakatan perdamaian atau homologasi PT Rekayasa Industri atau Rekind dengan kreditor dalam restrukturisasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif kesepakatan perdamaian atau homologasi PT Rekayasa Industri atau Rekind dengan kreditor dalam proses restrukturisasi melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Erick menyebut hasil voting yang mayoritas kreditor menyetujui homologasi merupakan kepercayaan yang harus dibayar Rekind dengan perbaikan kinerja di masa mendatang.  

"Alhamdulillah perjanjian perdamaian (homologasi) PKPU Rekind telah disetujui pengadilan. 222 dari total 229 kreditor atau hampir 97 persen setuju dengan homologasi," ujar Erick di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Erick mengatakan, putusan tersebut menjadi langkah baru anak usaha Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk melakukan transformasi secara menyeluruh. Erick menyampaikan, Rekind kini dapat fokus dalam melanjutkan proses restrukturisasi dan menata aksi korporasi yang lebih baik ke depan.  

"Dengan perdamaian PKPU ini, berarti Rekind bisa meneruskan proses restrukturisasi dan transformasinya," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut. 

Erick sejak awal menegaskan komitmennya dalam menyelamatkan Rekind. Menurut Erick, Rekind yang mempunyai keunggulan di sektor inovasi di bidang Engineering, Procurement dan Constructiod (EPC) memiliki peran vital dalam mendukung proyek strategis nasional (PSN)

"Sejak awal, kita ingin memperbaiki Rekind karena kita tentu tidak ingin kehilangan backbone atau tulang punggung inovasi Indonesia seperti Rekind," sambung Erick. 

Erick mengaku tidak mudah membenahi persoalan Rekind akibat kesalahan dalam manajemen di masa lampau yang berakibat pada kompleksitas keuangan perusahaan pada saat ini. Namun, dia secara bertahap mulai mengurai satu per satu persoalan yang terjadi di tubuh Rekind agar bisa memiliki kinerja dan operasional sehat dan profesional.

"Kita komitmen mencarikan solusi dan jalan keluar, mulai dari restrukturisasi hingga transformasi bisnis. Alhamdulillah, semoga homologasi menjadi momentum bagi Rekind untuk menata bisnisnya lebih baik dan profesional," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement