Kamis 01 Feb 2024 12:12 WIB

Indonesia Predikat 'Tubuh Terpendek Dunia', Ini Faktor yang Bisa Pengaruhi Tinggi Badan

Indonesia dinyatakan sebagai negara yang memiliki tinggi badan terpendek di dunia.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Tinggi badan (ilustrasi). orang Indonesia dinobatkan sebagai orang terpendek di dunia dengan rata-rata tinggi badan 157 sentimeter.
Foto: www.pixabay.com
Tinggi badan (ilustrasi). orang Indonesia dinobatkan sebagai orang terpendek di dunia dengan rata-rata tinggi badan 157 sentimeter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi independen World Population Review (WPR) merilis daftar negara dengan penduduk rata-rata berbadan terpendek di dunia 2023. Dalam kajian pengambilan sampel dan metodologi dinyatakan bahwa orang Indonesia dinobatkan sebagai orang terpendek di dunia dengan rata-rata tinggi badan 157 sentimeter.

Predikat ini diikuti Bolivia yang dua sentimeter lebih tinggi yaitu 159 sentimeter. Lalu, di posisi ketiga negara dengan penduduk terpendek di dunia adalah Filipina. Tinggi badan orang di negara tetangga Indonesia ini tercatat rata-rata adalah 161 sentimeter.

Baca Juga

Ada sejumlah faktor yang bisa memengaruhi tinggi badan. Sering kali genetik, nutrisi, dan lingkungan dikaitkan dengan tinggi badan.

"Tumbuh kembang optimal membuat balita di seluruh dunia punya kurva tinggi badan menurut umur sama. Faktor genetik berperan selepas balita," kata ahli gizi masyarakat Dr dr Tan Shot Yen, MHum kepada Republika.co.id, Selasa (30/1/2024).

Dokter Tan menyinggung cara mencegah stunting sejak usia dini. Dari sejak bayi lahir, penting untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak.

"Cegah lahir pendek di luar stunting, misal gangguan homonal (hipotiroid) makanya pemerintah sudah meluncurkan skrining hipotiroid pada bayi baru lahir," kata dr Tan.

Dokter Tan melihat beberapa faktor yang sering dikaitkan memengaruhi tinggi badan, seperti genetik, nutrisi, dan aktivitas sehari-hari. Akan tetapi khusus untuk kegaiatan, dia merujuk pernyataan di mana sampai saat ini belum ada kegiatan tertentu yang membuat seseorang jadi lebih tinggi.

Dokter Tan mengingatkan lima pintu menuju stunting. Hal tersebut yaitu pertama, saat ibu hamil mengalami anemia, kurang energi kronik, lingkar lengan atas kecil, anak resiko BLBR, anemia.

Kedua, saat kelahiran, inisiasi menyusui dini tidak dilakukan. Atau, ibu tidak paham perlekatan sehingga kegagalan ASI Eksklusif selanjutnya tinggi. Ketiga, ASI eksklusif gagal, anak jadi sering sakit, gonta-ganti susu formula, dan intoleransi laktosa.

Keempat, MPASI tidak benar secara kuantitas dan kualitas. Kelima, anak sering sakit dan imunisasi amburadul.

Stunting bisa dicegah dan itu berpulang pada keluarga yang mau didukung dengan lima pintu keluar dari stunting yakni literasi, edukasi, sanitasi, imunisasi, dan perencanaan ekonomi. Belum jelas apakah rata-rata tubuh pendek orang di Indonesia disebabkan oleh stunting. Hanya saja, pemerintah diketahui gencar mengatasi permasalahan tersebut.

Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak dengan penyebab utamanya adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement