Kamis 01 Feb 2024 13:10 WIB

Resmi Purnatugas, Pelepasan Sekda Sleman Harda Kiswaya Berlangsung Meriah

Harda menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat Sleman.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Suasana pelepasan Harda Kiswaya yang purnatugas dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Rabu (31/1/2024).
Foto: Humas Pemkab Sleman
Suasana pelepasan Harda Kiswaya yang purnatugas dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Rabu (31/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Harda Kiswaya resmi purnatugas dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman per 31 Januari 2024 kemarin. Acara pelepasan berlangsung cukup meriah.

Ribuan masyarakat tumpah ruah melepas Sekda Sleman sejak 2020 itu. Berbagai komunitas masyarakat mulai kalangan petani, pelaku UMKM, hobi otomotif, buruh hingga kaum disabilitas rela menunggu dari pagi yang akhirnya ikut arak-arakan pawai melepas orang yang sering disebut sebagai 'Bapake Wong Sleman' ini keluar kantor dinas menuju rumah pribadi yang berjarak lebih dari 20 kilometer.

"Apresiasi, terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya kepada elemen ASN dan honorer yang selama ini memberikan pengabdian yang tulus. Bagaimanapun semuanya pernah kita rasakan bersama, dan di sini kita sudah seperti keluarga dalam suka dan duka. Tetap bekerjalah secara profesional sebagai bentuk pengabdian kita," ujar Harda, dalam sambutannya di Pendopo Parasamya, Sleman, Rabu (31/1/2024).

Harda juga menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat yang dianggapnya selama ini memberikan dukungan dan gotong royong dalam membangun Sleman. 

"Saya benar-benar merasa terharu bila mengingat dukungan masyarakat dalam pembangunan Sleman. Saya meyakini akan menemukan cara dalam melanjutkan pengabdian kepada masyarakat selepas masa tugas saya sebagai Sekda," ujarnya.

Harda kemarin diantar oleh iring-iringan komunitas jeep dari lereng Merapi yang berjumlah 100 mobil jeep. Selain itu masyarakat dari 17 Kapanewon juga mengirimkan gunungan yang berisi hasil bumi di setiap kapanewon.

Gunungan hasil bumi tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada Harda Kiswaya yang telah mengabdi selama 30 tahun. Selain itu gunungan yang diperebutkan masyarakat memiliki simbol bahwa setelah purna Harda masih ingin mengabdi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Berbagai komunitas juga mengantarkan  Harda Kiswaya kembali ke kediamannya di Godean. Ada sekitar 57 komunitas yang mengantarkan Harda.

Komunitas-komunitas tersebut terdiri dari berbagai kelompok profesi seperti petani, penggiat kesenian, penggiat pariwisata, relawan SAR, komunitas RAPI, komunitas kawula alit, paguyuban perangkat kalurahan, paguyuban Lurah dan masih banyak kumunitas-komunitas yang lainnya. Sebanyak 2.000 lebih peserta mengikuti kegiatan ini.

Rute iring-iringan dimulai dari Setda Sleman ke Pangukan, Cebongan, Pertigaan Ringin, Pertigaan Puskesmas Mlati, Pertigaan Pundong, Pertigaan Jamblangan, Perempatan Seyegan. Kemudian iring-iringan juga berlanjut ke Selokan Mataram, Pertigaan Genduk Wulan, Pertigaan TPU Sleman, Lapangan TGP, Perempatan Pasar Godean, Pasar Welut dan finish di kediaman Hardo  di Kowanan Godean.

Pesta rakyat juga digelar di seputaran kediaman Harda Kiswaya. Berbagai macam makanan dinikmati oleh para peserta seperti angkringan, soto, sate dan berbagai macam pentas kesenian. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement