Kamis 01 Feb 2024 16:55 WIB

Eropa Diprediksi akan Alami Suhu Ekstrem Baru Tahun Ini

Eropa catatkan rekor suhu tertinggi yang pernah ada pada 2021.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Eropa mencatat suhu tertinggi yang pernah ada pada tahun 2021.
Foto: www.freepik.com
Eropa mencatat suhu tertinggi yang pernah ada pada tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengonfirmasi bahwa benua Eropa mencatat suhu tertinggi yang pernah ada pada tahun 2021, yaitu 48,8 derajat Celcius  dan memperingatkan bahwa suhu ekstrem baru diperkirakan akan terjadi.

Panas yang menyengat pada 11 Agustus 2021, hampir satu derajat Celcius lebih tinggi dari puncak rekor sebelumnya yakni 48 derajat Celcius yang tercatat pada 10 Juli 1977 di kota Athena dan Elefsina di Yunani. Rekor tahun 1977 tersebut tidak diverifikasi secara independen oleh WMO.

Baca Juga

Menurut badan cuaca Perserikatan Bangsa-Bangsa itu, sebuah panel ilmuwan atmoster internasional memverifikasi suhu yang dicatat oleh stasiun cuaca otomatis di Syracuse di pulau Sicilia, Italia.

"Ada kemungkinan, bahkan sangat mungkin, bahwa cuaca ekstrem yang lebih besar akan terjadi di seluruh Eropa di masa depan. Investigasi ini menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan untuk terus mencatatkan rekor suhu tinggi di wilayah tertentu di dunia," kata Profesor Randall Cerveny, pelapor iklim dan cuaca ekstrem untuk WMO seperti dilansir Phys, Kamis (1/2/2024).

Dengan emisi yang disebabkan oleh manusia, Eropa memanas sekitar dua kali lipat lebih cepat dari rata-rata dunia. Tepatnya 2,2 derajat Celcius selama lima tahun terakhir, dibandingkan dengan era pra-industri.

“Butuh waktu hingga sekarang untuk akhirnya bisa mengesahkan catatan tahun 2021. Karena kami melakukan analisa yang sangat teliti untuk memastikan keakuratannya,” tegas Cerveny.

Rekor baru yang telah dikonfirmasi dimasukkan ke dalam laporan tahunan otoritatif State of the Climate dari WMO, yang menginformasikan keputusan tingkat atas tentang cara mengatasi pemanasan global.

"Evaluasi yang dilakukan dengan sungguh-sungguh ini memberikan keyakinan yang sangat penting bahwa catatan suhu global kami telah diukur dengan benar. Catatan baru yang telah diadili memberikan tolok ukur yang otoritatif untuk membandingkan rekor ekstrem untuk laporan tahunan WMO State of the Climate pada skala global dan regional,” kata WMO.

Para ilmuwan mengatakan bahwa cuaca ekstrem termasuk gelombang panas, kekeringan, dan banjir menjadi semakin sering terjadi seiring dengan semakin panasnya iklim, sehingga berdampak pada ekonomi dan ekosistem, kesehatan, pertanian, dan pasokan air. Temuan WMO tentang rekor panas tahun 2022 diterbitkan dalam International Journal of Climatology.

Para ahli WMO saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kondisi ekstrem lainnya, termasuk apakah Badai Tropis Freddy memecahkan rekor tahun lalu sebagai badai tropis yang paling lama bertahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement