Kamis 01 Feb 2024 16:05 WIB

Terinfeksi Dua Jenis Flu Burung Sekaligus, Perempuan Asal Cina Meninggal

Belum ada vaksin untuk mencegah flu burung pada manusia.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pedagang di pasar Kota Fuyang city, Provinsi Anhui, Cina Tengah, mengawasi ayam-ayammnya. Seorang warga Anhui meninggal dunia akibat infeksi dua jenis virus flu burung.
Foto: AP PHOTO
Seorang pedagang di pasar Kota Fuyang city, Provinsi Anhui, Cina Tengah, mengawasi ayam-ayammnya. Seorang warga Anhui meninggal dunia akibat infeksi dua jenis virus flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang perempuan berusia 63 tahun meninggal dunia akibat kombinasi dua jenis flu burung yang mematikan. Perempuan yang berdomisili di Provinsi Anhui, Cina, tersebut terinfeksi H3N2 dan H10N5 setelah melakukan kontak dengan unggas yang sakit.

Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Cina menginformasikan bahwa pasien tersebut meninggal dunia pada tanggal 16 Desember 2023. Sejak 30 November 2023, pasien mengalami gejala batuk, sakit tenggorokan, dan demam.

Baca Juga

"Kejadian ini merupakan penularan lintas spesies yang bersifat episodik dari burung ke manusia," kata seorang juru bicara Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Cina, dikutip dari laman The Sun, Kamis (1/2/2024).

Semua kontak dekat pasien yang dilaporkan memiliki penyakit penyerta telah dites untuk melihat adanya infeksi virus atau tidak. Sejauh ini, semua tes menunjukkan hasil negatif. Pejabat Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Cina juga berpendapat risiko penularan dari unggas ke manusia umumnya masih rendah.

Meskipun flu burung terutama menyerang unggas, virus itu juga dapat menular ke manusia, terutama pada orang yang melakukan kontak dekat dengan unggas. Berdasarkan penelitian, angka kematian flu burung bisa mencapai 60 persen.

Sebagai salah satu produsen unggas terbesar di dunia, populasi burung ternak dan burung liar yang besar di Cina menciptakan lingkungan yang ideal bagi virus unggas untuk bercampur dan bermutasi. Peternakan di halaman belakang rumah dan pasar basah juga masih menjadi sesuatu yang umum di Cina. Selain itu, banyak warga Cina lebih suka membeli ayam hidup di pinggir jalan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement