Kamis 01 Feb 2024 19:47 WIB

Konferensi Bisnis ACHEMA di Jakarta Hadirkan Wawasan Industri Kimia dan Farmasi Indonesia

Konferensi ini juga menjadi persiapan untuk pameran utama ACHEMA di Frankfurt am Main, Jerman, pada 10 Juni hingga 14 Juni 2024.

Rep: Tim Cari Cuan/ Red: Partner
.
Foto: network /Tim Cari Cuan
.

Shaw Tan (Senior Sales Manager Constellar), Gabrielle Glenda Yauwira (Business Development, Beckhoff Indonesia), Syahrohni Ahmad, Frank Malerius (German Trade and Invest), Andreas Konert (Head of Business Development & Sales, DECHEMA Austellungs-GmbH), dan Dr. Christofer Arisandy (President Director of BASF Indonesia) (dari kiri ke kanan). (Foto: ACHEMA)
Shaw Tan (Senior Sales Manager Constellar), Gabrielle Glenda Yauwira (Business Development, Beckhoff Indonesia), Syahrohni Ahmad, Frank Malerius (German Trade and Invest), Andreas Konert (Head of Business Development & Sales, DECHEMA Austellungs-GmbH), dan Dr. Christofer Arisandy (President Director of BASF Indonesia) (dari kiri ke kanan). (Foto: ACHEMA)

BISNIS -- Konferensi Bisnis ACHEMA kembali hadir di Jakarta dengan tema "Membentuk Masa Depan Industri Hilir Indonesia" pada 1 Februari 2024. Konferensi ini berfungsi sebagai platform penting bagi para pelaku industri untuk berkumpul dan mengeksplorasi peluang dalam industri kimia dan farmasi di Indonesia.

Selain itu, konferensi ini juga menjadi persiapan untuk pameran utama ACHEMA di Frankfurt am Main, Jerman pada 10 Juni hingga 14 Juni 2024, serta menyoroti pameran Process Innovation Asia Pacific-Powered by ACHEMA yang dijadwalkan pada 19 hingga 21 November 2024 di Singapore EXPO.

Konferensi tersebut menghadirkan pembicara utama dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Syahroni Ahmad; German Trade and Invest, Frank Malerius; Presiden Direktur BASF Indonesia, Dr. Christofer Arisandy; dan Beckhoff Indonesia Gabrielle Glenda Yauwira.

Industri kimia dan farmasi di Indonesia telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023 saja, total perdagangan bilateral antara Indonesia dan Jerman mencapai 820 juta dolar AS, yang terdiri dari 650 juta dolar AS dari Jerman ke Indonesia dan 170 juta dolar AS dari Indonesia ke Jerman.

Menurut German Indonesia Trade Investment, dari jumlah tersebut, farmasi menyumbang 19 persen dari total ekspor Jerman ke Indonesia, sementara bahan kimia industri menyumbang 67 persen dari total ekspor Indonesia ke Jerman. Angka-angka tersebut menunjukkan ketahanan Indonesia di tengah ketidakpastian global dan menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Kepala Perwakilan Indonesia dari German Trade & Invest Frank Malerius memberikan wawasan tentang jumlah perdagangan bilateral Indonesia-Jerman yang luar biasa, yaitu sekitar 3,7 miliar dolar AS (Jerman ke Indonesia) dan 4,9 miliar dolar AS (Indonesia ke Jerman) pada 2023.

Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kementerian Perindustrian Syahroni Ahmad mempresentasikan inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam industri hilir Indonesia.

Selain itu, Presiden Direktur BASF Indonesia Dr. Christofer Arisandy, menggali inisiatif perusahaan dalam mengoptimalkan potensi pasar Indonesia dan menyoroti strategi penting yang mendorong pertumbuhan di sektor hilir. Pengoptimalan ini didukung oleh tujuan manajemen karbon BASF yang ambisius bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dan pengurangan 25 persen emisi gas rumah kaca pada tahun 2030, dengan investasi hingga 4 miliar euro. BASF juga akan menghadiri pameran ACHEMA yang akan datang di Frankfurt.

Langkah cepat Indonesia menuju integrasi Industri 4.0 membuktikan komitmen negara yang kuat terhadap transformasi dan inovasi digital. Inisiatif, seperti Peta Jalan Industri 4.0 Indonesia, melambangkan pelukan negara ini terhadap teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan, robotika, dan IoT, yang memposisikan Indonesia sebagai pelopor dalam inovasi digital.

Beckhoff, yang diwakili oleh Gabrielle Glenda Yauwira dari Divisi Business Development, juga bergabung dengan ACHEMA di Frankfurt untuk mendiskusikan akselerasi Industri 4.0 di Indonesia sebagai cerminan dedikasi negara ini terhadap kemajuan teknologi.

Acara ini dihadiri oleh Maximilian Mauer, Sekretaris Pertama - Urusan Ekonomi, Kedutaan Besar Jerman, yang memberikan sambutan selamat datang untuk mewakili dukungan Jerman terhadap pertumbuhan industri hilir Indonesia.

"Kami sangat senang dapat menjadi bagian dari Konferensi Bisnis ACHEMA, di mana para pemimpin industri berkumpul untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan di sektor hilir Indonesia. Kolaborasi antara entitas pemerintah dan perusahaan swasta sangat penting untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar Syahroni Ahmad dari Kementerian Perindustrian.

Frank Malerius menambahkan, kemitraan Jerman dengan Indonesia menunjukkan hubungan ekonomi yang semakin erat antara kedua negara. "Dengan memanfaatkan keahlian Jerman dan pasar Indonesia yang dinamis, kita dapat mendorong hasil yang saling menguntungkan dan mendorong industri hilir menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera," jelas dia.

ACHEMA selama ini berfungsi sebagai forum global untuk teknik kimia, teknik proses, dan bioteknologi. Pameran terkemuka untuk industri proses, yang diadakan setiap tiga tahun di Frankfurt, mencakup spektrum mulai dari peralatan laboratorium hingga teknologi keselamatan, yang memenuhi kebutuhan industri kimia, farmasi, dan produksi makanan. ACHEMA berikutnya akan berlangsung dari tanggal 10 Juni hingga 14 Juni 2024, di Frankfurt am Main. Info selengkapnya ada di laman www.achema.de/en.

sumber : https://cari.republika.co.id/posts/284315/konferensi-bisnis-achema-di-jakarta-hadirkan-wawasan-industri-kimia-dan-farmasi-indonesia
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement