Kamis 01 Feb 2024 21:48 WIB

Peziarah Cheng Beng di Belitung Diperkirakan Capai 14 Ribu Orang

Tradisi Cheng Beng di Belitung akan berlangsung pada 1 Maret sampai 5 April 2024.

Warga keturunan Tionghoa berziarah dengan melaksanakan ritual Cheng Beng ke makam kerabat mereka (Ilustrasi).
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah/hp.
Warga keturunan Tionghoa berziarah dengan melaksanakan ritual Cheng Beng ke makam kerabat mereka (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Penjabat Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Yuspian, memperkirakan jumlah peziarah Cheng Beng akan mencapai sebanyak 14 ribu orang. Ritual Sembahyang Kubur tersebut akan berlangsung pada 1 Maret sampai 5 April 2024 di Babel.

"Saya memperkirakan jumlah peziarah Cheng Beng tahun ini mencapai 14 ribuan orang, sehingga ada peluang dan potensi wisata ekonomi yang sangat besar" kata Yuspian, di Tanjung Pandan, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga

Menurut Yuspian, waktu ziarah yang cukup lama itu nantinya dapat dimanfaatkan oleh peziarah mengunjungi tempat wisata atau belanja produk olahan asli untuk oleh-oleh. Ia menyebut Belitung memiliki potensi pariwisata alternatif yang bisa dikembangkan, salah satunya adalah perayaan Cheng Beng.

Cheng Beng merupakan tradisi masyarakat Tionghoa yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Menurut Yuspian, Cheng Beng atau Sembahyang Kubur adalah perwujudan sikap masyarakat Tionghoa yang sangat menghormati dan mencintai leluhurnya.

"Seluruh warga Tionghoa yang merantau di luar kota, bahkan luar negeri, akan mengupayakan pulang kampung untuk melaksanakan ritual ziarah di makam leluhur mereka," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement