REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia menembak mati seorang laki-laki yang menjadi tersangka pembunuh seorang perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) di Petaling Jaya, Selangor.
Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan CP dalam keterangannya yang diakses di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan pada Rabu (31/1) pukul 17.30 waktu setempat sebuah penggerebekan dilakukan Seksi Kriminal Berat (D9) Kepolisian Selangor di sebuah rumah susun lima lantai di kawasan Taman Bukit, Subang, Shah Alam, Selangor.
Ia mengatakan penggerebekan itu untuk mengungkap satu kasus pembunuhan dengan luka delapan tusukan seorang perempuan WNI berusia 19 tahun di Sungai Way, Petaling Jaya, pada Senin (29/1).
Dalam penggerebekan tersebut, ia mengatakan seorang tersangka laki-laki berusia 20-an yang bukan warga negara Malaysia bertindak agresif dan menyerang petugas polisi dengan menggunakan sebilah parang di lokasi kejadian.
Polisi melepaskan tembakan untuk membela diri. Tersangka dipastikan tewas di lokasi kejadian dan turut disita sebuah parang berukuran panjang 28 cm.
"Investigasi dilakukan berdasarkan pasal 307 KUHP," ujar dia.
Kepolisian Petaling Jaya menerima telepon dari Mers 999 pada Senin sekitar pukul 06.30 waktu setempat dari seorang pria warga lokal yang menginformasikan menemukan seorang perempuan yang tidak diketahui etnisnya tidak sadarkan diri di dekat tangga apartemen Mentari di kawasan Desa Mentari, Sungai Way, Petaling Jaya.
Divisi Forensik D10 Kantor Polisi Selangor, tim medis Rumah Sakit Sungai Buloh dan dibantu tim patologi dari Pusat Pengobatan Universitas Malaya telah mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan tubuh korban.
Saat kejadian, ditemukan luka di bagian leher, dada dan kedua tangan korban.
Laporan media lokal menyebutkan laki-laki tersangka pembunuhan dipercayai sebagai teman lelaki korban. Kepolisian Malaysia masih melanjutkan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur membenarkan perempuan yang terbunuh merupakan WNI asal Jawa Timur. Bekerja di Malaysia tanpa memiliki dokumen.
KBRI telah berhasil menghubungi keluarga korban di Jawa Timur, dan menyampaikan proses penyelidikan masih berjalan sehingga jenazah masih belum dapat dipulangkan ke Indonesia.