REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyerahkan bantuan berupa alat kejut jantung dan pemanas musim dingin kepada rumah sakit Palestina di Mesir. Bantuan peralatan medis ini diserahkan secara simbolik oleh Sekretaris LazisMu dan diterima oleh Direktur Rumah Sakit Palestina, dr Mohammad Ramadhan.
“Dengan dimulainya kerja sama ini diharapkan Muhammadiyah akan semakin mudah dalam menyalurkan bantuan peralatan medis yang sangat dibutuhkan untuk merawat pasien yang merupakan warga terdampak krisis kemanusiaan di Gaza,” kata Koordinator Tim Advance EMT Muhammadiyah, Naibul Umam, dikutip dari web resmi Muhammadiyah, Jumat (2/2/2024).
Pada kesempatan itu, tim juga melakukan penandatanganan dimulainya kerja sama antara Muhammadiyah yang diwakili oleh LazisMu dengan Rumah Sakit Palestina untuk kurun waktu satu tahun.
Momentum ini dapat terealisasikan setelah Muhammadiyah beberapa kali melancarkan komunikasinya dengan direktur rumah sakit Palestina dan Palestina Red Crescent Society (PRCS) sebelumnya.
Lebih lanjut, Naibul Umam juga menyinggung terkait jenis bantuan selain peralatan medis. Pihaknya menyebutkan bahwa Muhammadiyah akan terus menjalin komunikasi intensif dengan Rumah Sakit Palestina dan PCRS.
Salah satu hal penting yang akan terus dibahas adalah kemungkinan jenis bantuan lainnya yang dapat diberikan kepada pasien dan keluarga korban krisis kemanusiaan di Gaza.
“Di atas kertas kami sudah menemukan celah dan peluang ke arah itu baik melalui jalur formal maupun non formal. Kami tentu berjalan sesuai koridor yang ditetapkan oleh Pemerintah setempat dan tentu sesuai arahan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” kata Umam.
Sekretaris Jendral PRCS, Tarek Arafat, menyampaikan terima kasih dan rasa syukur karena Muhammadiyah selalu hadir di saat warga Palestina membutuhkan.
“Sebagai saudara sesama muslim kedatangan perwakilan Muhammadiyah secara langsung ke Rumah Sakit Palestina ini menunjukkan keseriusan dan komitmen kuat Muhammadiyah dalam mendukung perjuangan Palestina,” ujar Tarek
Sebelumnya, saat menerima Tim EMT Muhammadiyah, Duta Besar LBBP RI untuk Mesir Lutfi Rauf menyambut baik kedatangan Tim Advance EMT. Pihak kedutaan besar juga menaruh perhatian besar terhadap keselamatan dan keamanan tim. "Kami merasakan sendiri betapa tidak mudahnya membuka akses ke Gaza," kata dia.
Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki
Dia menjelaskan, Kawasan Al-Arish Sinai Utara yang merupakan daerah perbatasan dengan Rafah sudah menjadi daerah operasi militer sejak 2012 dengan penjagaan yang ketat dan melalui proses perizinan yang relatif lama.
"Ini kami rasakan sendiri pada saat kami hadir untuk menerima bantuan dari Pemerintah Indonesia melalui Bandara Al-Arish”, ungkap Lutfi.
Lutfi Rauf mengarahkan agar bantuan Muhammadiyah untuk Palestina dapat diberikan melalui mekanisme yang sudah ditetapkan Pemerintah Mesir.
“Kita harus menjaga hubungan baik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Mesir sehingga bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia yang akan diberikan ke Palestina melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Mesir yang telah menunjuk Kementerian Kesehatan Mesir dan Egyptian Red Crescent (ERC) sebagai pengelola bantuan,” jelasnya.