REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPD IMM DIY) resmi melantik 31 pengurus periode 2023-2025 Ruang AR B Lantai 5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Ahad (28/1/2024). Pelantikan tersebut dihadiri Wakil Rektor UMY Prof Faris Al-Fadhat, Ketua Umum DPP IMM Abdul Musawir Yahya, hingga Ketua Umum DPD IMM DIY 2021-2023 Muhammad Akmal Ahsan.
Dalam pidatonya, Akmal menyampaikan, transisi harus dimaknai sebagai legasi yang baik. Oleh karena itu, kata dia, perlu rasanya perbaikan untuk periode yang akan datang. Kemudian, Akmal pun menyerahkan plakat kepada Daus selaku ketua umum DPD IMM DIY yang baru.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, mendarmabaktikan segala hal untuk DPD IMM DIY periode 2021-2023 yang tidak bisa disebutkan satu per satu," kata Akmal dalam siaran pers di Yogyakarta, Jumat (2/2/2024).
Ketua Umum DPD IMM DIY, Muhammad Taufiq Firdaus menyampaikan, delapan program prioritas yang akan dikerjakan selama satu periode masa kepemimpinannya. Program tersebut nantinya menjadi jalan besar menapaki masa depan DPD IMM DIY yang lebih baik.
"Ada beberapa momentum penting dan krusial yang akan disambut oleh IMM yakni pemilu 2024 dan Muktamar IMM mendatang. Berdasarkan khittah Muhammadiyah bahwa DPD IMM DIY tidak terafiliasi dengan partai politik dan kelompok kepentingan mana pun," ucap Daus.
Sementara itu, Wakil Rektor UMY Prof Faris Al-Fadhat berpesan kepada pengurus IMM yang baru untuk menjadikan organisasi sebagai persiapan jangka panjang menyelesaikan persoalan yang lebih besar. Tidak hanya soal politik saja, sambung dia, melainkan juga masalah sosial keagamaan.
"Jadilah orang-orang terbaik melalui proses ini," ujar Faris. Selain itu, ia juga berharap kepada kader IMM agar menjaga tradisi berilmu dalam Muhammadiyah. "Membacalah lebih banyak, menulislah lebih banyak, karena sejatinya IMM itu menuangkan pikirannya demikian," kata Faris menegaskan.
Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Aris Jamali Muis menekankan beberapa hal penting yang harus jadi pegangan bagi para pengurus IMM. Menurut dia, IMM adalah organisasi perkaderan dan harus membawa tradisi intelektual.
"Maka teman-teman IMM harus punya cakrawala yang luas dan harus berpikir kritis. Membacalah supaya dalam benak kita itu tidak hanya persoalan-persoalan kekuasaan. Kemewahan seorang aktivis itu adalah berdaulat atas dirinya sendiri, kemewahan Anda adalah ketika bisa berpikir kritis," ujarnya.