Jumat 02 Feb 2024 11:39 WIB

Qatar: Hamas Beri Respons Positif Soal Proposal Gencatan Senjata

Selama gencatan senjata, kedua belah pihak melakukan pertukaran sandera.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Botol plastik berisi solar dijual di jalanan kamp Rafah, Jalur Gaza selatan, (24/1/2024).
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Botol plastik berisi solar dijual di jalanan kamp Rafah, Jalur Gaza selatan, (24/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Pemerintah Qatar mengatakan, kelompok Hamas telah memberikan respons positif awal terkait proposal gencatan senjata yang sudah diajukan kepada mereka. Proposal itu disusun oleh perwakilan Israel, Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu.

“Usulan itu telah disetujui oleh pihak Israel dan sekarang kami mendapat konfirmasi awal yang positif dari pihak Hamas,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari kepada audiensi di sebuah sekolah pascasarjana yang berbasis di Washington, Kamis (1/2/2024), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Kendati demikian, Ansari mengakui masih ada jalan sulit yang harus dilewati para pihak. “Kami optimistis karena kedua belah pihak kini menyetujui premis yang akan mengarah pada jeda pertempuran berikutnya. Kami berharap dalam beberapa pekan ke depan, kami dapat menyampaikan kabar baik mengenai hal tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, seorang sumber Hamas membantah bahwa kelompok tersebut telah menyepakati proposal gencatan senjata yang disusun Israel, Qatar, Mesir, dan AS. “Belum ada kesepakatan mengenai kerangka perjanjian tersebut, dan pernyataan Qatar tersebut terburu-buru dan tidak benar,” katanya.