Jumat 02 Feb 2024 12:56 WIB

Jelang Imlek, Ini Makanan dan Dekorasi Khas Saat Tahun Baru China

Menjelang Imlek, jalan-jalan dan pusat perbelanjaan didekorasi meriah.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
 Dekorasi khas Imlek (ilustrasi). Ada beberapa dekorasi dan makanan yang khas saat Imlek.
Foto: AP/Andy Wong
Dekorasi khas Imlek (ilustrasi). Ada beberapa dekorasi dan makanan yang khas saat Imlek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Tahun Baru China atau Imlek jatuh pada Ahad (10/2/2024). Tahun Baru China juga dikenal sebagai Festival Musim Semi. 

Dikutip dari laman resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Jumat (2/2/2024), menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis Imlek memiliki arti yaitu tahun baru China yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama di awal tahun. Dalam bahasa China, Im memiliki arti “bulan”, sedangkan Lek artinya “penanggalan”.

Baca Juga

Ini adalah festival paling khidmat setiap tahunnya bagi setiap orang China dan telah dirayakan di China selama ribuan tahun, dengan berbagai bentuk kegiatan di berbagai wilayah di Negeri Tirai Bambu tersebut. Perayaan Tahun Baru berpusat pada penghapusan yang buruk dan yang lama, serta menyambut yang baru dan yang baik. 

Dilansir Royal Museums Greenwich, Jumat (2/2/2024), bagi etnis China, ini adalah waktu untuk memuja para leluhur, mengusir para roh jahat, dan berdoa untuk panen yang baik. Menjelang Imlek, masyarakat akan membersihkan rumahnya untuk membuang kotoran, sampah, dan barang-barang lain yang tidak diinginkan. Mereka akan mendekorasi ulang rumah dengan kuplet-kuplet merah, lentera-lentera, pot-pot bunga dan perabotan baru, dan akan berbelanja bahan-bahan makanan untuk spesialisasi jamuan makan. 

Dekorasi adalah bagian bagian besar dari perayaan Tahun Baru China. Orang-orang menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk meningkatkan rumah mereka dan lingkungan sekitar.

Jalan-jalan, alun-alun kota, dan tempat-tempat umum biasanya dihias dengan spanduk, bendera, pot bunga, pohon jeruk, dan lainnya untuk menambah kemeriahan suasana kemeriahan. Persik, plum, dan daffodil paling banyak dilihat karena dianggap membawa keberuntungan. 

BACA JUGA: Kue Keranjang Imlek dan Mitos 'Tutup Mulut' Dewa Dapur Agar tak Buka Aib Keluarga

Makanan khas Imlek

Bagi etnis China, makan malam Imlek adalah acara reuni keluarga dan makan malam terpenting sepanjang tahun. China adalah negara yang luas, sehingga kebiasaan makan dan hidangan favorit berbeda-beda di berbagai daerah. 

Di banyak wilayah China Utara, orang memakan “Jiaozi” (pangsit) sebagai hidangan paling untuk makan malam Tahun Baru. Jiaozi memiliki rasa yang berbeda-beda dengan jenis isian yang berbeda-beda, seperti daging, seafood, dan sayuran. Di China Selatan, khususnya di provinsi-provinsi pesisir seperti Guangdong, Fujian, Zhejiang dan sebagainya, hidangan makan malam Tahun Baru semakin beragam dan berwarna. 

Namun secara keseluruhan, terlepas dari Utara atau Selatan, di antara banyak makanan, sebagian besar keluarga akan memiliki hidangan ikan untuk jamuan. Makan ikan untuk makan malam Akhir Tahun melambangkan “Niannian Youyu” (banyak kekayaan setiap tahun). 

Di wilayah Beijing dan beberapa bagian utara Cina lainnya, orang juga memakan Laba Congee. Hidangan ini dimasak dengan nasi, biji-bijian dari tumbuhan polong-polongan, kacang tanah, buah kering, biji teratai, kacang-kacangan, gula dan sebagainya, yang secara tradisional melambangkan panen tahun lalu.

Alih-alih Laba Congee, kebanyakan orang di selatan memakan Nian Gao (kue Tahun Baru). Nian Gao adalah kue yang dikukus dengan ketan dan gula tebu. Makan Nian Gao selama ini dianggap membawa keberuntungan karena merupakan homonim untuk "Tahun Tinggi”.

 

Noer Qomariah Kusumawardhani 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement