REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah "the Nuruls" belakangan kerap disebut di media sosial. Sebutan itu disematkan pada perempuan yang mengenakan jilbab tetapi berjoget TikTok, mengenakan busana ketat, serta melakukan hal-hal lain yang dinilai berlebihan.
Halal lifestyle enthusiast, Dian Widayanti, mengaku miris menjumpai fenomena tersebut. "Hal ini tidak dibenarkan, tapi bukan berarti kita bilang, 'lepas aja jilbabnya'. Enggak kayak gitu," ujar Dian saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (1/1/2024).
Muslimah berhijab yang juga merupakan sosok pengusaha itu mengatakan, berhijab merupakan kewajiban bagi semua perempuan yang memeluk agama Islam. Bahkan, perintah berhijab dan menutup aurat difirmankan langsung oleh Allah SWT.
Menutupi aurat dan lekuk tubuh, disebut Dian semestinya dibarengi dengan menjaga pandangan serta menjaga perilaku. Sebab, hijab yang menutupi aurat dan tubuh bukan sekadar kain, tapi makna ketatan dan kepatuhan terhadap perintah dari Sang Pencipta.
Dian mengatakan, ada maksud yang sangat besar di balik perintah berhijab, yakni untuk melindungi perempuan. Dalam Islam, perempuan dianggap sangat "mahal", sehingga harus dilindungi dan tidak bisa "diumbar-umbar". Menurut Dian, berhijab seperti sebuah privilege atau hak istimewa untuk para Muslimah, dan supaya terbebas dari segala fitnah.