REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) memastikan pasokan listrik aman saat masa pencoblosan dan perhitungan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. "Alhamdulillah sudah kita siapkan bahwa masa-masa kampanye, masa-masa pencoblosan, masa-masa penghitungan suara itu adalah masa-masa yang memerlukan keandalan listrik dengan baik," kata Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto di Surabaya, Jumat (2/2/2024).
Oleh karena itu, Adi Priyanto menginstruksikan pegawai PLN di seluruh Indonesia untuk siaga selama Pemilu 2024. Selain itu, dia juga meminta pihak-pihak terkait, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga petugas yang berada di tempat pencoblosan dan pemungutan suara, juga bisa terus menjalin koordinasi dalam menyukseskan Pemilu, yakni jika perlu bantuan keandalan listrik agar segera menghubungi PLN terdekat.
"Karena kita tidak tahu kalau misalkan tidak menghubungi PLN terdekat, kalau ada gangguan dan sebagainya kan bisa segera kita atasi," ujarnya.
Pihaknya memperkirakan dalam masa pencoblosan hingga perhitungan suara yang dilakukan serentak nanti ada sedikit kenaikan konsumsi penggunaan listrik, yakni antara 10 hingga 30 persen.
"Pada saat perhitungan, misal kantor yang biasanya tidak digunakan untuk kegiatan menjadi digunakan untuk kegiatan, itu pasti ada lonjakan, dan kami sudah mengantisipasi, dan kapasitasnya selalu kita siapkan," katanya.
Sementara itu, untuk meningkatkan pengawasan dan memperingati Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) nasional, hari ini dilakukan Inspection Day secara serentak di 22 Unit Induk Distribusi dan Unit Induk Wilayah, termasuk Jatim.
General Manager PLN UID Jatim Agus Kuswardoyo mengatakan dalam kegiatan tersebut, PLN menyiagakan pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan Pelayanan Teknik (Yantek) serta menggelar pengecekan perlengkapan personel.
"Melalui rangkaian kegiatan ini, semoga dapat meningkatkan kesadaran akan keselamatan kerja baik di lingkungan internal maupun eksternal serta menerapkan prinsip kehati-hatian dalam implementasinya," katanya.