REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Anies Baswedan mengatakan dirinya bersama Muhaimin Iskandar, memiliki tiga dimensi dalam pembangunan. Dimensi pertama menurur Anies adalah dimensi sektor. Yakni sektor pertanian, sektor kesehatan, sektor industri, sektor penelitian dan lain-lain. Dimensi sektor ini menurut Anies adalah bagian dari rencana-rencana yang akan mereka buat.
“Untuk meminimalisir ketimpangan, kami tidak hanya memikirkan satu dimensi. Tapi tiga dimensi. Kita tentu tidak ingin ketimpangan di Indonesia terus terjadi,” kata Anies, di hadapan anggota DPD RI dalam acara Sarasehan DPD RI dengan Capres 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2-2/2024).
Sektor kedua menurut Anies adalah dimensi wilayah. Di mana mereka akan membedakan apa kebutuhan Pulau Jawa, apa kebutuhan Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Anies menilai setiap pulau atau wilayah di Indonesia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga pembangunan tiap wilayah harus sesuai dengan kebutuhan tersebut.
“Apa yang dibutuhkan orang di Maluku, tentu beda dengan orang di Sumatra, Kalimantan. Jadi tidak bisa disamakan,” ujar Anies.
Dimensi ketiga lanjut Anies adalah dimensi topografi. Anies menyebut Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki keragaman topografi daerah.
“Ada daerah kepulauan, ada pesisir, ada dataran tinggi, ada dataran rendah, pendekatan pembangunannya tentu berbeda,” ucapnya.
Dengan memperhatikan tiga dimensi ini, Anies yakin dapat mengatasi ketimpangan di Indonesia. Ia bertekad bila terpilih menjadi presiden, ia akan serius mengatasi ketimpangan. Karena baginya semua anak Indonesia memiliki hak yang sama untuk kemudahan akses pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan.