REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Masjid Al Aqsa nyaris kosong di Jumat ke-17 sejak dimulainya perang di Jalur Gaza akibat pembatasan oleh Israel yang melarang puluhan ribu Muslim Palestina melaksanakan shalat Jumat disana. Sebelumnya, 13 ribu orang diizinkan memasuki masjid tersebut untuk melaksanakan shalat.
Jumlah ini terhitung sedikit, dibanding sebelumnya dimana 50 ribu orang dapat melaksanakan salat Jumat, menurut pejabat Departemen Wakaf Islam di Yerusalem. Para saksi mengatakan kepada Anadolu bahwa masjid terlihat nyaris kosong dari umat Muslim karena pembatasan oleh Israel.
Selain itu polisi telah menerapkan pembatasan memasuki Masjid Al-Aqsa sejak dimulai perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Namun mereka secara ketat melarang masuk pada hari Jumat.
Polisi memasang penghalang di pintu masuk ke Kota Tua dan gerbang lain Masjid Al-Aqsa dan hanya mengizinkan warga lanjut usia untuk masuk. Pembatasan oleh Israel ini memaksa ratusan umat melaksanakan ibadah di jalan-jalan dekat Kota Tua.
Menurut saksi, polisi Israel mengerahkan pasukan secara signifikan di tempat-tempat ibadah. Israel telah memberlakukan pembatasan ketat bagi jemaah sejak meluncurkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, dimana Israel mengatakan 1.200 warganya tewas.
Setidaknya 27.131 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 66.287 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.