Sabtu 03 Feb 2024 10:06 WIB

Masjid Al-Aqsa Nyaris Kosong di Jumat ke-17 Akibat Pembatasan Israel

Pembatasan oleh Israel ini memaksa ratusan umat melaksanakan ibadah di jalan.

Pemandangan masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem dengan jumlah pengunjung yang sedikit karena pembatasan yang disebabkan oleh konflik dengan Hamas, 23 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MANUEL DE ALMEIDA
Pemandangan masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem dengan jumlah pengunjung yang sedikit karena pembatasan yang disebabkan oleh konflik dengan Hamas, 23 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Masjid Al Aqsa nyaris kosong di Jumat ke-17 sejak dimulainya perang di Jalur Gaza akibat pembatasan oleh Israel yang melarang puluhan ribu Muslim Palestina melaksanakan shalat Jumat disana. Sebelumnya, 13 ribu orang diizinkan memasuki masjid tersebut untuk melaksanakan shalat.

Jumlah ini terhitung sedikit, dibanding sebelumnya dimana 50 ribu orang dapat melaksanakan salat Jumat, menurut pejabat Departemen Wakaf Islam di Yerusalem. Para saksi mengatakan kepada Anadolu bahwa masjid terlihat nyaris kosong dari umat Muslim karena pembatasan oleh Israel.

Baca Juga

Selain itu polisi telah menerapkan pembatasan memasuki Masjid Al-Aqsa sejak dimulai perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Namun mereka secara ketat melarang masuk pada hari Jumat.

Polisi memasang penghalang di pintu masuk ke Kota Tua dan gerbang lain Masjid Al-Aqsa dan hanya mengizinkan warga lanjut usia untuk masuk. Pembatasan oleh Israel ini memaksa ratusan umat melaksanakan ibadah di jalan-jalan dekat Kota Tua.

Menurut saksi, polisi Israel mengerahkan pasukan secara signifikan di tempat-tempat ibadah. Israel telah memberlakukan pembatasan ketat bagi jemaah sejak meluncurkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, dimana Israel mengatakan 1.200 warganya tewas.

Setidaknya 27.131 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 66.287 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

sumber : antara, anadolu
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement