Sabtu 03 Feb 2024 11:13 WIB

Menlu RI: Kaji Lagi Keputusan Tangguhkan Dana ke UNRWA

Indonesia mendukung dibentuknya investigasi yang independen.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Anak-anak pengungsi Palestina makan menggunakan tangan mereka makanan yang disediakan oleh kelompok pemuda Palestina, di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, (1/2/2024).
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Anak-anak pengungsi Palestina makan menggunakan tangan mereka makanan yang disediakan oleh kelompok pemuda Palestina, di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, (1/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta negara-negara yang telah memutuskan menangguhkan pendanaan bagi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mempertimbangkan lagi keputusannya. Hal itu disampaikannya ketika berpartisipasi dalam ASEAN-European Union Ministerial Meeting ke-24 yang diselenggarakan di Brussels, Belgia, Jumat (2/2/2024)

“Di dalam kesempatan itu (ASEAN-European Union Ministerial Meeting-red), Indonesia juga menyampaikan appeal agar negara-negara yang menunda dukungan keuangan ke UNRWA untuk dapat mempertimbangkan kembali posisinya. Jangan sampai keputusan tersebut menjadi collective punishment kepada rakyat Palestina,” kata Retno dalam keterangan persnya yang dirilis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Sabtu (3/2/2024).

Baca Juga

Langkah sejumlah negara menangguhkan pendanaan untuk UNRWA dipicu oleh dugaan keterlibatan sejumlah staf tersebut dalam serangan dan operasi infiltrasi Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. “Indonesia mendukung dibentuknya investigasi yang independen, kredibel, dan transparan untuk membuktikan tuduhan yang disampaikan kepada sejumlah pekerja UNRWA secara appropriate,” ujar Menlu Retno.

Isu UNRWA turut dibahas Retno ketika melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah menlu negara anggota Uni Eropa, seperti Belanda, Belgia, Slovenia, dan Finlandia. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Retno juga menekankan pentingnya peran UNRWA bagi rakyat Palestina.