REPUBLIKA.CO.ID,J AKARTA -- Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan dukungannya kepada paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal itu disampaikan secara terbuka melalui akun Instagram-nya, @luhut.pandjaitan pada Sabtu (3/2/2024) siang.
Dikutip dari media sosialnya, Luhut menyampaikan testimoninya mengenai pemilihan presiden (pilpres) 2024. Dalam pengakuannya, Luhut menyebut telah mengenal tiga paslon capres-cawapres dalam Pilpres 2024. Namun meski capres ada tiga orang, yang ia sebutkan dalam testimoninya hanya sosok Prabowo
"Saya kenal sekali capres dan cawapres karena menurut perkenalan saya, misalnya dengan Pak Prabowo saya sudah berkenalan mungkin hampir 40 tahun ya berteman dan bekerja bersama, dan saya melihat kinerja Pak Prabowo tentu dia juga manusia tidak luput dari kekurangan, tapi saya ingin sampaikan bahwa dia adalah pekerja keras dan menurut saya sangat pintar dan juga kecintaannya pada NKRI tidak bisa perlu diragukan, sudah dibuktikan itu yangg paling penting," kata Luhut.
Luhut mengaku pernah bersama-sama di Kopassus di baret merah bersama Prabowo. Ia mengenal Prabowo saat letnan 2, sementara dirinya letnan 1. Menurutnya, tugas operasi yang dilakukan oleh Prabowo sangat baik.
"Jadi saya ingin sampaikan bahwa proven, itu kalau mungkin bahasa kerennya dia sudah terbuktilah mampu memanage dalam keadaan susah sekali," tegasnya.
Luhut menyampaikan pandangannya pula mengenai para capres lainnya, namun tidak spesifik menyebutkan nama serta testimoninya.
"Dan calon yang lain pun saya kenal terutama dalam Covid kemarin tidak ada yang tidak saya kenal gubernur itu dan dalam keadaan krisis itu saya tahu kiprah dari masing-masing gubernur itu," ujarnya. Diketahui, capres nomor urut 1 Anies Baswedan adalah mantan Gubernur DKI Jakarta dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo adalah Gubernur Jawa Tengah saat ini.
Luhut melanjutkan, dia juga menyebut mengenal para cawapres dalam Pilpres 2024. Lagi-lagi, dia hanya menyebut cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
"Saya kenal saudara Gibran dari sejak muda bagaimana keteguhan hatinya, maka saya tidak setuju waktu disampaikan anak ingusan karena orang tidak berhitung, sama dengan Pak Jokowi waktu menjadi walikota (Solo) untuk menjadi Gubernur DKI. Orang memandang sebelah mata. Kita belajar anak-anak muda Indonesia jangan pernah memandang sebelah mata orang lain. Orang lain punya kemampuan-kemampuan tersembunyi yang tidak terlihat karena dia belum dapat kesempatan," jelasnya.
Luhut menyebut mengenal Gibran belum lama. Namun dia melihat sepak terjang Gibran dalam memimpin Solo selama dua tahun terakhir ini. Menurutnya, Gibran mirip dengan bapaknya, alias Jokowi.
"Tidak ada yang menduga Jokowi jadi sehebat ini karena waktu itu orang melihat Pak Jokowi hanya walikota di Solo, masak iya jadi presiden. Tapi terus terang saya melihat Pak Jokowi punya determinasi yang tinggi. Kemudian saya lihat Pak Gibran juga menata Solo luar biasa, dia mengikuti jejak pak jokowi," tuturnya.
Luhut menegaskan agar rakyat tidak salah memilih presiden pada hari pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang. Sejalan dengan itu dia juga menegaskan bahwa pemimpin yang tepat adalah yang melanjutkan program Jokowi yang dinilai telah dianggap dunia internasional.
Terutama program hirilisasi. Menurutnya, Prabowo-Gibran adalah capres yang paling tepat dalam melanjutkan program tersebut. Luhut pun menyebutkan dengan gamblang bahwa dirinya memilih paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Saya pribadi memilih Pak Prabowo, alasan yang sangat sederhana (yaitu) berkelanjutan. Dan dia punya spirit NKRI yang bagus dan dia membuktikan keberhasilan-keberhasian dia yang lalu itu tidak dapat dipungkiri. Itu pesan saya," ujarnya.
Kemudian pada closing statement dalam video berdurasi 8.52 menit itu, Luhut kembali menegaskan dengan nada berupa ajakan untuk memilih Prabowo-Gibran.
"Sekali lagi saya Luhut Binsar Pandjaitan, pilih Prabowo karena menurut saya dia pilihan terbaik untuk presiden pada saat ini, dan itu akan membawa kemajuan Indonesia dan membawa keberlanjutan Indonesia," tegasnya.