Sabtu 03 Feb 2024 16:10 WIB

Pangeran Harry dan Meghan Markle Soroti Pentingnya Keamanan Siber Bagi Anak

Pangeran Harry dan Meghan Markle ingin anak-anak terlindung dari cyberbullying.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle. Keduanya menyerukan perlindungan terhadap anak di jagat maya.
Foto: EPA-EFE/Christopher Neundorf
Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle. Keduanya menyerukan perlindungan terhadap anak di jagat maya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry dan Meghan Markle dari Kerajaan Inggris mendorong perusahaan media sosial terus menggencarkan cara untuk mencegah terjadinya berbagai kasus perisakan siber. Utamanya, cyberbullying yang bisa terjadi pada anak-anak.

Pasangan bergelar Duke dan Duchess of Sussex itu berbicara menentang perisakan siber setelah mengikuti Sidang Senat Amerika Serikat tentang keamanan daring. Mereka juga membagikan video penampilan mereka di acara perayaan hari kesehatan mental sedunia pada Oktober 2023.

Baca Juga

Dalam video, Markle mengibaratkan apa yang terjadi di media sosial saat ini seperti inovasi mobil. Saat mobil pertama kali ditemukan, tidak ada sabuk pengaman, sehingga orang-orang mulai terluka dan meninggal. Kemudian, perusahaan mulai mengganti mobilnya.

"Semua orang kini terpengaruh oleh dunia online dan media sosial. Ada pintu masuk yang positif dan menciptakan komunitas, namun kita semua ingin merasa aman," kata Markle, dikutip dari laman Fox News, Jumat (2/2/2024).

Sementara itu, Pangeran Harry mengimbau untuk tidak berpikir bahwa semua masalah yang terjadi pada anak di media sosial adalah kesalahan anak.

"Tidak, ini adalah dunia yang kita izinkan untuk diciptakan di sekitar mereka. Tolong berhenti mengirimkan konten kepada anak-anak yang kamu tidak ingin anak-anakmu sendiri melihatnya," ujar Harry.

Cuplikan video tersebut dirilis di situs Archewell setelah Komite Kehakiman Senat AS mengadakan sidang tentang keamanan daring untuk anak-anak pada Rabu (31/1/2024). Para pendiri Big Tech, termasuk CEO Meta Mark Zuckerberg, berbicara langsung dengan para korban dan anggota keluarga mereka selama sidang di Washington DC tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement