Sabtu 03 Feb 2024 16:01 WIB

Timnya Disingkirkan Korsel Secara Dramatis, Bek Australia Ini Nikmati Kenangan di Qatar

Australia yang di ambang kemenangan tumbang 1-2 dari Korsel.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Bek Australia Harry Souttar (kostum kuning)
Foto: AP Photo/Aijaz Rahi
Bek Australia Harry Souttar (kostum kuning)

REPUBLIKA.CO.ID, AL-WAKRAH -- Langkah Australia di Piala Asia 2023 terhenti di babak perempat final. The Socceroos tak mampu melewati adangan Korea Selatan.

Skuad polesan Graham Arnold takluk 1-2 dari Korsel di Stadion Al Janoub, Al-Wakrah, Jumat (2/2/2024) malam WIB. 

Baca Juga

Bek tengah Australia Harry Souttar jelas kecewa atas hasil ini. Sebab, the Socceroos sudah memimpin 1-0 hingga menit ke-90+4. Saat waktu tersisa beberapa detik, tim Negeri Ginseng menyamakan kedudukan lewat penalti Hwang Hee-Chan. 

Lalu pada menit ke-104, Ksatria Taeguk berbalik unggul lewat tendangan bebas Son Heung-min. Dua kejadian ini diakibatkan kesalahan satu pemain Australia.

"Saya tidak ingin menyebut siapa pun (yang bertanggung jawab), karena saya pernah melakukan kesalahan pada masa lalu. Anda tahu, pertandingan melawan Meksiko masih terlintas dalam pikiran saya. Seperti yang saya katakan tadi, kami menang sebagai tim, kami kalah sebagai tim," kata Souttar, dikutip dari socceroos.com.au, Sabtu (3/2/2024).

Ia tak menyalahkan Lewis Miller yang menyebabkan penalti dan tendangan bebas untuk Korsel itu. Baginya, ini hasil yang dicapai bersama. Semua bertanggung jawab.

Souttar membela tim Skotlandia di kelompok umur. Lalu saat memasuki level senior ia berkostum Australia. Ia mengikuti negara kelahiran ibunya.

Ini pertama kalinya ia mentas di Piala Asia. Jebolan akademi Dundee United itu bersemangat. Meski kecewa, ia mengaku baru saja menjalani petualangan luar biasa.

"Pertama dan terpenting, saya sangat menikmatinya. Saya selalu senang datang ke Qatar. Kenangan spesial. Kenangan yang mengecewakan. Sungguh istimewa datang ke sini bersama teman-teman," ujar Souttar, menegaskan.

Usianya baru menyentuh angka 25. Ia berpotensi mengikuti dua edisi turnamen ini lagi. Itu jika sang bek menjaga kondisi fisik dengan baik.

Souttar senang dengan kekompakan di timnya. Mereka nyaris melangkah ke semifinal. Sayang, asa tersebut gagal menjadi kenyataan.

"Kami harus mengambil sisi positif dari turnamen ini dan memastikan kami tampil lebih baik pada masa depan," ujar Souttar.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement