REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Pemerintah Chile telah mengumumkan keadaan darurat menyusul meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di negara tersebut, Jumat (2/2/2024). Sejauh ini, sedikitnya 10 orang sudah tewas akibat karhutla di sana.
"Semua pasukan dikerahkan untuk memerangi kebakaran hutan," kata Presiden Chile Gabriel Boric lewat akun X resminya saat mengumumkan keadaan darurat negara, dikutip laman Aljazirah.
Unidad para enfrentar la tragedia, unidad para reconstruirnos. Ese ha sido y será siempre el camino ante la adversidad en nuestro Chile. https://t.co/oaRraqyJ2f
— Gabriel Boric Font (@GabrielBoric) February 6, 2023
Boric menyebut, layanan-layanan darurat akan melakukan pertemuan pada Sabtu (3/2/2024) untuk menilai situasi. Karhutla telah merusak ribuan hektare hutan di Chile sejak Jumat.
Kabut asap tebal memaksa warga yang tinggal di wilayah Vina del Mar dan Valparaiso mengungsi. Menurut perwakilan negara bagian Valparaiso, setidaknya 10 orang di wilayah tersebut meninggal dunia akibat karhutla.
"Kami mempunyai kecepatan angin hampir 40 atau 50 kilometer per jam. Angin ini kencang karena membawa dedaunan, dahan, atau potongan kayu yang menyala, dan masing-masing menciptakan api kecil baru yang akan berkembang menjadi lebih banyak api," kata Leonardo Moder, direktur perusahaan kehutanan nasional Valparaiso.
Menurut otoritas kehutanan nasional Chile, CONAF, sekitar 7.000 hektare hutan di Valparaiso telah terbakar. Kini api dengan cepat menyebar ke kota Concon, Quintero, dan Maitencillo. Di kota Estrella dan Navidad, barat daya Ibu Kota Santiago, kebakaran telah menghanguskan hampir 30 rumah dan memaksa evakuasi di dekat resor selancar Pichilemu.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata Yvonne Guzman (63 tahun).