REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp10,9 miliar untuk kesejahteraan ustaz dan ustazah yang mengajarkan pendidikan agama di mushola, masjid hingga TK Alquran pada 2024.
"Ini sebagai bentuk perhatian pemerintah kota untuk membantu memberikan kesejahteraan bagi para ustaz dan ustazah," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, ada sekitar 2.600 ustaz dan ustazah di daerah ini yang terdata di Pemkot Banjarmasin mengajar dan mendidik generasi muda di kota ini untuk cinta Alquran.
Karenanya Pemkot Banjarmasin memberikan dana hibah melalui Bagian Kesra untuk membantu uang transportasi bagi para ustaz dan ustazah tersebut.
"Itu semuanya mendapatkan haknya. Dan setiap tahun memang kita upayakan untuk ditingkatkan," ujar Ibnu Sina.
Rencananya, bantuan uang transpor bagi para ustaz dan ustazah itu disalurkan Pemkot Banjarmasin setiap tiga bulan sekali.
"Sesuai aturan di Kesra, itu disalurkan per tiga bulan," ujarnya.
Selain ustadz dan ustazah, Pemkot Banjarmasin juga mengalokasikan bantuan kesejahteraan bagi masjid yang totalnya sebesar Rp1,8 miliar pada 2024.
Sementara itu, Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar menyampaikan bahwa santri dan santriwati di kota ini cukup banyak, sekitar 7.000 orang.
Dia pun berharap, di akhir jabatannya sebagai Ketua BKPRMI Kota Banjarmasin kesejahteraan ustaz dan ustazah dapat terus diperhatikan.
"Tentu ketua baru yang terpilih harus bisa menjalin koordinasi dan komunikasi dengan pemkot dan DPRD Banjarmasin," jelas Tezar.
Lebih lanjut, ia menilai tugas dan tanggung jawab ustaz dan ustazah itu cukup berat memberikan pembelajaran Alquran untuk santri di Banjarmasin.
"Jadi mudah-mudahan bisa dihargai lagi dalam rangka peningkatan kesejahteraan," ujarnya.