Ahad 04 Feb 2024 01:10 WIB

KCIC Sebut Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil di Atas 60 Persen

Minat masyarakat menggunakan Whoosh tetap positif.

Red: Friska Yolandha
Foto udara suasana proyek pembangunan Jalan Layang (Fly Over) Ciroyom di Bandung, Jawa Barat, Senin (27/11/2023). Fly Over yang bertujuan untuk memudahkan operasional kereta pengumpan (feeder) Kereta Cepat Whoosh tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2023. Sehingga pada awal tahun 2024, Fly Over Ciroyom secara resmi beroperasi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Foto udara suasana proyek pembangunan Jalan Layang (Fly Over) Ciroyom di Bandung, Jawa Barat, Senin (27/11/2023). Fly Over yang bertujuan untuk memudahkan operasional kereta pengumpan (feeder) Kereta Cepat Whoosh tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2023. Sehingga pada awal tahun 2024, Fly Over Ciroyom secara resmi beroperasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut okupansi Kereta Cepat Whoosh masih stabil di atas 60 persen dan minat masyarakat menggunakan Whoosh tetap positif. KCIC menanggapi banyaknya permintaan informasi data penumpang berkaitan dengan isu yang menyebutkan perjalanan Whoosh sepi penumpang.

"Bahkan jika melihat okupansi pada setiap keberangkatan kereta Whoosh pada Sabtu, 3 Februari 2024 sejumlah jadwal kereta di pagi hari okupansi mencapai hingga 98 persen per kereta," kata Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Baca Juga

Berdasarkan data penjualan, lanjut Eva, sejak dioperasikan secara komersial pada 17 Oktober 2023 sampai dengan 1 Februari 2024, Whoosh telah beroperasi secara resmi selama 107 hari dengan tiket berbayar.

Pada kurun waktu 107 hari beroperasi terdapat 1.578.099 tiket yang terjual dari total ketersediaan tempat duduk sebanyak 2.286.805. Berdasarkan data tersebut maka secara keseluruhan rata-rata okupansi Whoosh mencapai 69 persen per hari.