Ahad 04 Feb 2024 13:35 WIB

DPR: BUMN Penting Bantu Perekonomian dan Buka Lapangan Kerja

BUMN telah memberikan lapangan kerja kepada 1,6 juta orang.

Red: Lida Puspaningtyas
Seorang pembeli sedang mencoba produk dari Atico Ecoprint, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dibina PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, di acara Natal Bersama Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (16/1/2024). Hingga Desember 2023, Bank BTN mencatatkan penyaluran KUR sekitar Rp 2 triliun atau melesat 195 persen yoy dari Rp 682 miliar pada Desember 2022.
Foto: Dok Republika
Seorang pembeli sedang mencoba produk dari Atico Ecoprint, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dibina PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, di acara Natal Bersama Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (16/1/2024). Hingga Desember 2023, Bank BTN mencatatkan penyaluran KUR sekitar Rp 2 triliun atau melesat 195 persen yoy dari Rp 682 miliar pada Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyebut, keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat penting untuk menggerakkan perekonomian dan membuka lapangan kerja di Indonesia.

Hal ini disampaikan Andre merespons pandangan dari tim sukses (timses) salah satu pasangan calon presiden yang menyatakan akan mengubah BUMN dan menggantinya menjadi koperasi.

Baca Juga

"BUMN berkontribusi untuk menggerakkan ekonomi Indonesia dan membuka lapangan kerja bagi rakyat, jadi sangat penting keberadaan BUMN," ujar Andre saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Ahad (4/2/2024).

Andre mengatakan BUMN memiliki tugas untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang dimilikinya. Dari hasil usaha tersebut, BUMN menyumbang dividen dan juga pajak yang disetorkan kepada negara.

Ia menilai langkah mengubah BUMN menjadi koperasi adalah pernyataan yang gegabah. Sebab, BUMN telah memberikan lapangan kerja kepada 1,6 juta orang.

Pemerintah saat ini, sedang gencar membuka lapangan pekerjaan baru guna mengurai pengangguran. BUMN pun disebut mampu membantu menyediakannya.

"Itu pernyataan gegabah dan akan menimbulkan kegaduhan baru. Bayangkan kalau itu dilakukan, itu berarti 1,6 juta pegawai BUMN akan menganggur, padahal sekarang pemerintah itu bagaimana caranya membuka lapangan pekerjaan dan mengurai pengangguran," kata Andre.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pembubaran korporasi milik negara hanya akan memunculkan pengangguran baru di Indonesia, mengingat sebanyak 1,6 juta orang merupakan pegawai BUMN.

"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad.

Ia menyampaikan para pegawai BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang saat ini pertumbuhannya mencapai 5 persen.

Menurutnya, seluruh korporasi milik negara pada tahun 2023 telah menghasilkan deviden terbesar dalam sejarah di Indonesia, yakni sebesar Rp 82,1 triliun. Sehingga keuntungan yang didapat dari BUMN telah menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement