Ahad 04 Feb 2024 14:15 WIB

AS dan Inggris Lancarkan Serangan ke Houthi

Houthi mendukung kemerdekaan Palestina dan terus melawan Israel.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Erdy Nasrul
Petinggi Houthi memberikan pernyataan yang disaksikan oleh pengguna internet.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Petinggi Houthi memberikan pernyataan yang disaksikan oleh pengguna internet.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan Inggris meluncurkan serangan ke 36 target Houthi di Yaman. Serangan skala besar kedua AS terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran sebagai balasan serangan ke pasukan Amerika pekan lalu.

Pentagon mengatakan serangan itu menghantam gudang senjata, sistem dan peluncur rudal serta kapabilitas tempur Houthi lainnya yang digunakan dalam serangan ke kapal-kapal komersial di Laut Merah. Militer AS menambahkan mereka mengincar 13 lokasi di seluruh Yaman.

Baca Juga

Serangan ini juga menjadi tanda menyebarkan konflik Israel-Hamas di Gaza ke seluruh Timur Tengah.

"Aksi kolektif ini mengirim pesan yang jelas pada Houthi mereka akan terus menerima konsekuensi bila mereka tidak mengakhiri serangan-serangan ilegal ke jalur pelayaran internasional dan kapal-kapal angkatan laut," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Sabtu (3/2/2024).

Serangan ke Yaman berkaitan dengan operasi serangan balasan AS atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara Amerika di Yordania pekan lalu. Pada Jumat (2/2/2024) AS menggelar gelombang serangan balasan ke 85 target yang memiliki koneksi dengan Garda Revolusi Iran di Irak dan Suriah. Dilaporkan hampir 40 orang tewas dalam serangan itu.

Washington menuduh milisi yang didukung Iran sebagai pelaku serangan ke pangkalan-pangkalannya di Irak, Suriah dan Yordania. Houthi yang menguasai wilayah terpadat di Yaman juga rutin  menyerang kapal komersial dan perang di Laut Merah.

Houthi mengatakan serangan mereka ke jalur perdagangan dunia itu bagian dari solidaritas pada rakyat Palestina yang dibombardir Israel di Gaza. Namun AS dan sekutu-sekutunya mengatakan serangan Houthi tidak pandang bulu dan memicu kekacauan pada perdagangan dunia.

Serangan Houthi mendorong perusahaan pelayaran mengalihkan jalur kapal-kapalnya dengan mengitari Afrika demi menghindari Laut Merah. Jalur ini memutar dan menambah biaya dan waktu pengiriman, hal ini dikhawatirkan memicu inflasi global dan menekan pendapatan mata uang asing Mesir yang mengandalkan kapal-kapal yang berlayar melalui Terusan Suez dari atau ke Laut Merah.

Beberapa pekan terakhir AS menggelar lebih dari satu lusin serangan ke target-target Houthi tapi gagal mencegah kelompok itu terus melakukan serangan.

Beberapa jam sebelum serangan skala besar terbaru dari laut dan udara. Komando Pusat militer AS (CENTCOM) mengeluarkan pernyataan mengenai serangan lebih terbatas beberapa hari terakhir termasuk serangan pada enam rudal jelajah Houthi yang siap diluncurkan ke kapal-kapal di Laut Merah.

"Ini bukan eskalasi, kami telah berhasil menghantam lokasi peluncur dan gudang yang terlibat dalam serangan-serangan Houthi, dan saya yakin serangan terbaru kami semakin menurunkan kapabilitas Houthi," kata Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps.

AS mengatakan serangan Ahad ini mendapat dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda dan Selandia Baru. CENTCOM mengatakan selain kemampuan rudal serangan terbaru AS juga mengincar gudang dan operasi drone, radar dan helikopter.

Walaupun menggelar gelombang serangan Pentagon mengatakan Washington tidak berniat berperang dengan Iran dan yakin Teheran juga tidak menginginkan perang. Partai Republik meningkatkan tekanan pada Presiden Joe Biden untuk menyerang langsung Iran.

Belum diketahui bagaimana Teheran akan merespon serangan yang tidak diarahkan langsung ke Iran tapi menurunkan kemampuan kelompok-kelompok yang didukungnya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan serangan AS ke Irak dan Suriah "kesalahan besar dan strategis lain yang dilakukan AS yang hanya akan meningkatkan ketegangan dan instabilitas."

Irak memanggil pelaksana tugas duta besar atau charge d'affaires AS di Baghdad untuk menyampaikan protes resmi setelah serangan-serangan yang terjadi di dua negara tersebut.

Kantor Berita Yaman (Saba) yang dikelola Houthi mengatakan AS dan Inggris melancarkan 14 serangan di gubernuran Taiz dan Hodeidah. Dalam laporannya Saba mengutip sumber keamanan yang mengatakan sebelas dari serangan tersebut menargetkan daerah Al-Barah di Distrik Maqbanah dan beberapa daerah di Distrik Haifan.

Tiga serangan lainnya menargetkan Jabal Al-Jada' di Distrik Al-Lahiya dan Distrik Al-Salif di Kegubernuran Al-Hudaydah. Menurut para pengamat strategi Biden di Yaman bertujuan untuk melemahkan Houthi, namun tidak sampai pada upaya untuk mengalahkan kelompok tersebut atau menghadapi langsung Iran, sponsor utama Houthi.

Strategi ini memadukan serangan militer terbatas dan sanksi, dan tampaknya bertujuan untuk menghukum Houthi sambil membatasi risiko konflik Timur Tengah yang lebih luas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement