REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2 menyebut kunci dari permasalahan pendidikan saat ini adalah kesejahteraan untuk para pendidik dalam hal ini guru. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menanggapi capres nomor urut 1, Anies Baswedan perihal cara mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Secara garis besar secara objektif saya menilai jawaban-jawaban Pak Anies baik bagus relevan dan banyak setuju, dengan jawaban tersebut, mungkin maklum beliau mantan menteri pendidikan begitu," kata Prabowo, Ahad (4/2/2024).
Menanggapi pujian Prabowo, Anies dengan cepat mengucapkan ungkapan terima kasih. "Siap bapak," ujar Anies.
Prabowo menekankan ia sangat sependapat dengan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Ia mengakui saat ini banyak sekali kebocoran dalam alokasi dana yang diturunkan sampai ke tingkat kabupaten. Permasalahan tersebut menurutnya menyangkut dengan masalah mental dan budaya dan pejabat negara.
"Jadi kita harus koreksi diri kita harus audit dan dimana masalah sistem yang kurang baik kita harus perbaiki. Kita harus berani perbaiki sistem yang kurang baik," tegas Prabowo.
Sebelumnya, Anies menekankan negara harus bertanggungjawab dengan penuh atas kesejahteraan pendidiknya agar para pengajar bisa konsentrasi mendidik anak bangsa. Prinsip tersebut, tegas Anies, harus dipegang oleh seluruh penanggungjawab kebijakan di seluruh Indonesia.
"Jadi masalah yang kita miliki sekarang misalnya ada puluhan ribuan guru honorer belum diangkat menjadi guru, ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi, lalu beban administrasi. Itu semua bisa diselesaikan dengan prinsip bahwa kita harus bertanggungjawab atas kesejahteraan pendidiknya," tegas Anies.
Debat terakhir atau debat pamungkas Pilpres 2024 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Ahad (4/1/2024) pukul 19.00 WIB. Sesuai giliran, Prabowo mendapat kesempatan berbicara pertama untuk memaparkan visi-misinya.
Tema besar debat kelima ini adalah kesejahteraan sosial, pembangunan SDM, dan inklusi. Adapun sub temanya adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi.