REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 46 orang telah meninggal dunia akibat kebakaran hutan yang melanda Chile, dan kemungkinan besar jumlah korban akan terus bertambah. Demikian pernyataan dari Presiden Chile, Gabriel Boric.
Dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu, Menteri Dalam Negeri Carolina Toha mengatakan ada 92 titik api aktif yang membakar lebih dari 43 ribu hektar. Toha menambahkan bahwa lebih dari 1.100 rumah telah terdampak.
Dalam sebuah pidato virtual, Boric menyatakan bela sungkawa atas meninggalnya puluhan warga. Ia pun meyakinkan warga Chile bahwa pemerintah secara aktif bekerja untuk menyediakan sumber daya.
"Saya tahu bahwa ini adalah waktu yang sangat sulit untuk kehilangan rumah yang dibangun dengan pengorbanan bertahun-tahun. Kehilangan anggota keluarga, orang yang dicintai, adalah kepedihan yang begitu besar, tetapi yakinlah bahwa pemerintah kita mengerahkan semua sumber daya manusia, teknis, dan anggaran,” kata presiden seperti dikutip Reuters, Senin (5/2/2024).
Kebakaran tersebut memicu evakuasi di beberapa wilayah di Chile bagian tengah. Pada bulan Februari 2023, kebakaran di negara ini melanda lebih dari 400 ribu hektar dan menewaskan lebih dari 22 orang.
Meskipun kebakaran tahun ini tidak menyebar secara luas, Toha mengatakan bahwa kebakaran tersebut berkembang biak dengan cepat dan menyebar lebih dekat ke daerah perkotaan. Karenanya, ada potensi untuk mempengaruhi lebih banyak orang dan bangunan.
Kebakaran terjadi ketika Chile menghadapi gelombang panas yang juga berdampak pada negara-negara Amerika Latin lainnya. Boric mengumumkan keadaan darurat, dan peringatan merah dikeluarkan untuk daerah-daerah yang berisiko. Kementerian Pendidikan telah mendirikan 20 tempat penampungan di wilayah Valparaiso, O'Higgins, dan Los Lagos.
"Kami telah berupaya untuk memiliki sumber daya terbesar dalam sejarah kami untuk menghadapi musim kebakaran hutan dan mengerahkannya sejak hari pertama untuk mencegah (kebakaran hutan) dan membantu masyarakat," kata Boric.
Sembilan belas helikopter dan lebih dari 450 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke daerah tersebut untuk memadamkan api. Selain itu, semua acara komersial besar-besaran di Valparaiso ditangguhkan - termasuk acara olahraga, rekreasi, dan budaya - untuk memfokuskan upaya pemadaman kebakaran.
Esval, sebuah perusahaan penyedia air bersih yang berbasis di Chile, mengatakan bahwa timnya bekerja untuk menstabilkan layanan serta memasok dan meningkatkan pasokan air di zona-zona kebakaran. Dalam siaran persnya, Manajer Regional Esval, Alejandro Salas, juga mendorong para pelanggan untuk menunda kegiatan yang tidak mendesak seperti mencuci pakaian dan menyiram kebun.