REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah melakukan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi, Muaro Jambi, Jambi, yang merupakan peninggalan abad ke-7 hingga ke-8 masehi. Perevitalisasian tersebut dilakukan dengan turut menjadikan masyarakat sekitar sebagai ujung tombak.
“Hanya sebagai tempat penelitian-penelitian saja, tetapi belum berpikir ke arah pengembangan dan pemanfaatan. Revitalisasi ini harus bergerak kesana bagaimana nanti masyarakat sekitar inilah yang sebagai ujung tumbaknya di situ,” ucap Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Kemendikbudristek Agus Widiatmoko di KCBN Muaro Jambi, Sabtu (3/2/2024) lalu.
Upaya untuk menjadikan masyarakat sekitar sebagai ujung tombak tersebut mulai dilakukan pada 2022. Ketika itu, pihaknya hendak melakukan penataan lingkungan di zona Candi Gumpung, Candi Tinggi, dan Kolam Telago Rajo yang cukup padat oleh pedagang, penyewaan sepeda, hingga penyedia guesthouse bagi para pengunjung yang hendak menginap.
“Pedagang ini kemudian kita wadahi yang sekarang namanya Paduka atau Pasar Dusun Karet. Kita bekerja sama dengan dunia usaha. Kita latih manajemen tentang UMKM dengan salah satu bank di Indonesia. Setelah kita latih di suatu tempat pelatihan, kemudian tahun kemarin kita bawa studi komparasi di pasar di Temanggung,” kata Agus.