Senin 05 Feb 2024 14:21 WIB

KCBN Muaro Jambi Kejar Predikat Warisan Dunia

Sejak 2009, KCBN Muarajambi sudah masuk dalam Tentative List Warisan Dunia UNESCO.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Friska Yolandha
Bagian tembok yang mengelilingi Candi Kedaton di KCBN Candi Muaro Jambi, Muaro Jambi, Jambi.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Bagian tembok yang mengelilingi Candi Kedaton di KCBN Candi Muaro Jambi, Muaro Jambi, Jambi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Fitra Arda mengatakan, salah satu tujuan revitaliasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi adalah mengejar predikat warisan dunia dari UNESCO. Adapun sejak tahun 2009, KCBN Muarajambi sudah masuk dalam Tentative List Warisan Dunia UNESCO.

"Warisan dunia ini sudah lama sejak 2009. Itu bersamaan dengan Kota Sawalunto yang sudah jadi warisan budaya dunia. Itu waktunya 10 tahunan lebih. Ini bagian dari penguatan kita untuk memberi nilai tambah dalam pengajuan," ujar Fitra di KCBN Muaro Jambi, Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (3/2/2024) lalu.

Baca Juga

Dia menjelaskan, untuk memperoleh predikat warisan dunia, KCBN Muarajambi butuh memperkuat narasi-narasi yang ada dengan berbagai bukti ilmiah. Di samping itu, jika hanya mengajukan candi sebagai warisan budaya, maka sudah banyak negara mengajukan.

Dia memberikan contoh proses Jalur Rempah di Indonesia yang tengah diupayakan menjadi warisan dunia. Menurut dia, salah satu daya tarik objek tersebut adalah cakupannya tidak satu situs saja.

"Kenapa itu (KCBN Muaro Jambi) masih tentative list karena kita masih menggali nilai utamanya, outstanding universal value-nya apa. Ini bisa kita angkat ke depan melalui penguatan-penguatan ini," kata dia.

Di samping itu, Fitra memastikan, pihaknya tetap akan menjadikan revitalisasi KCBN Muaro Jambi sebagai program prioritas meski pemerintahan saat ini sudah selesai. Salah satunya dikunci melalui regulasi. Pihaknya akan memasukan program tersebut dalam Rencangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

"Itu akan mengawal visi misi presiden berikutnya. Kita berharap ini berkelanjutan. Jadi kebudayaan sebagai investasi betul-betul terjadi. Tidak dianggap cost dan kalau mengeluarkan uang tidak dianggap menghabiskan," kata dia.

Fitra mengungkapkan, untuk capaian revitalisasi tahun ini ada beberapa pembangunan di kawasan candi seperti museum dan pusat informasi yang ditarget rampung pada September 2024. Pemugaran candi, penyelesaian kanal, dan penguatan masyarakat juga jadi prioritas.

"Hal-hal itu akan selesai pada tahun 2024 dan akan berjalan lagi tahun 2025 untuk beberapa tempat lain. Paling tidak sudah dapat dasar-dasar untuk penguatan kawasan ini. Itu yang kita utamakan lebih dulu," terangnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement