REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan apresiasi kepada calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, atas penampilannya dalam debat capres terakhir. Syaikhu menilai Anies berhasil menunjukkan fokusnya pada sektor pendidikan, khususnya kesejahteraan guru dan tenaga pendidik.
"Anies Baswedan adalah seorang pendidik yang memiliki latar belakang sebagai Menteri Pendidikan. Beliau sangat paham bahwa pendidik adalah kunci untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Beliau juga sangat peduli dengan kesejahteraan pendidik agar mereka bisa konsentrasi mendidik,” ujar Syaikhu dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).
Syaikhu mengapresiasi gagasan Anies Baswedan yang menganggap pengeluaran di bidang pendidikan sebagai investasi, bukan sebagai biaya. Menurut dia, hal itu menunjukkan komitmen mantan gubernur DKI Jakarta itu untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
"Anies tidak pelit bicara tentang investasi di bidang pendidikan. Beliau berani mengatakan, negara harus memberikan yang adil untuk guru, bukan yang seminim mungkin. Beliau ingin guru mendapatkan gaji yang layak, fasilitas yang memadai, dan perlindungan yang optimal," kata dia.
Lebih lanjut Syaikhu merasa yakin, usai menyaksikan debat terakhir capres masyarakat akan semakin optimis memilih pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
"Dari jawaban Pak Anies yang cerdas ini, saya yakin masyarakat menjadi semakin tercerahkan,” kata dia.
Anies menjelaskan mengenai isu pendidikan dalam suatu segmen debat. Anies menjelaskan bahwa ia ingin bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan para pendidik agar dia bisa konsentrasi mendidik anak-anak. Prinsip itu, kata dia, harus dipegang oleh seluruh penanggung jawab kebijakan.
"Kalau kita punya pegangan itu, maka terjemahannya mudah. Apakah tenaga pendidikan di tempat anda sudah mendapatkan penghasilan yang adil, penghasilan yang setara?" ujar Anies dalam debat di JCC Senayan, Jakarta, Ahad (4/2/2024).
Dia kemudian menyinggung soal prinsip keadilan bagi tenaga pendidik di perguruan tinggi alias dosen. Dosen, menurut Anies, tidak semestinya dibebani dengan berbagai masalah administrasi.
"Tidak kalah penting adalah mengurangi beban administrasi, dosen beban administrasinya luar biasa besar. Dosen itu mengajar, meneliti, melalui pengabdian masyarakat tapi jangan diberikan beban administrasi yang terlalu besar," kata Anies.