REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan akan memanggil Duta Besar Israel Simona Halperin. Kantor berita Tass melaporkan pemanggilan itu berkaitan dengan "pernyataan yang tidak dapat diterima" yang Halperin sampaikan dalam sebuah wawancara.
Pada Senin (5/2/2024) Tass melaporkan menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, Halperin salah mengartikan kebijakan luar negeri Rusia dalam wawancaranya dengan surat kabar Kommersant yang diterbitkan Ahad (4/2/2024) kemarin.
Kementerian menggambarkan pernyataannya sebagai "awal kegagalan ekstrem" dalam penempatan diplomatiknya yang dimulai Desember lalu. Dalam wawancara itu Halperin mengkritik Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang mengecilkan peran Holocaust dan mengatakan Rusia terlalu bersahabat dengan Hamas.
Memasuki bulan keempat perang Israel di Gaza yang bertujuan untuk menumpas Hamas. Israel semakin ditekan di panggung internasional. Pada Senin ini jaringan media Aljazirah juga melaporkan perusahaan pesawat Jepang, Itochu Corp akan mengakhiri kerja sama strategis dengan perusahaan pertahanan Israel, Elbit System Ltd pada akhir bulan ini.
Setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel mencegah tindakan genosida terhadap rakyat Palestina dan lebih banyak membantu rakyat sipil. Itochu Aviation, Elbit System dan Nippon Aircraft Supply menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) kerja sama strategis pada Maret tahun lalu.
"Dengan mempertimbangkan perintah Mahkamah Internasional pada tanggal 26 Januari, dan pemerintah Jepang mendukung peran Mahkamah, kami menangguhkan kegiatan baru yang terkait dengan MOU, dan berencana untuk mengakhiri MOU pada akhir Februari," kata Chief Financial Officer Itochu, Tsuyoshi Hachimura