REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Badan Pekerja Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua mengatakan Hari Pekabaran Injil ke-169 menjadi momentum untuk perubahan misi gereja ke depan.
"Misinya ialah harus keluar dari gereja, seperti pelayanan bukan saja kepada umat Kristen saja tetapi juga bagi yang beragama lain," kata Wakil Ketua II Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Gustav Melkias Wutoy di Jayapura, Senin (5/2/2024).
Agenda penting dari GKI di Tanah Papua adalah misi seperti persekutuan harus mempunyai misi begitu juga dengan kesaksian dan pelayanan
Menurut Wutoy, gereja diutus ke dunia bukan ke dalam gereja sehingga ini yang sangat penting sehingga melalui momentum HUT Pekabaran Injil 2024 ialah merubah gaya berpikir untuk ke depan gereja harus mempunyai misi.
Tradisi yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua selain beribadah ialah melakukan kampanye untuk memberitahukan kepada seluruh masyarakat di daerah itu bahwa Injil yang menentukan perubahan.
"Peringatan Pekabaran Injil bukan saja milik GKI tetapi tetapi semua agama harusnya terlibat dalam peringatan HUT Pekabaran Injil yang dilaksanakan setiap 5 Februari," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pekabaran Injil dari Klasis Port Numbay rayon E dan D, Abisai Rollo mengatakan sebanyak 22 jemaat GKI di Kota Jayapura turut hadir dalam pelaksanaan ibadah yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih.
"Kami berharap kepada semua masyarakat di Papua khususnya di Kota Jayapura baik GKI maupun jemaat yang lain terus menjaga toleransi sehingga kota ini tetap aman dan terus mengabarkan kebenaran Firman Tuhan," katanya.