Senin 05 Feb 2024 19:50 WIB

In Picture: Deklarasi Komunitas Guru Besar ITB Peduli Demokrasi

Sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil..

Rep: Edi Yusuf/ Red: Tahta Aidilla

Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumber dayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumber daya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Penyampaian narasi terkait kondisi demokrasi dan pemilu yang mengalami kemunduran saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Penyampaian narasi terkait kondisi demokrasi dan pemilu yang mengalami kemunduran saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Pembacaan puisi kebangsaan saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Penyampaian keterangan pers usai Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumber dayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumber daya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Pembacaan puisi kebangsaan saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG. --  Penyampaian narasi terkait kondisi demokrasi dan pemilu yang mengalami kemunduran saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024).

Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri.

sumber : Republika/Edi Yusuf
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement