REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI-- Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, mengatakan dua organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, telah berkontribusi besar menjadikan Indonesia sebagai negara paling toleran di dunia. Menurut Ma'ruf kehadiran ulama-ulama NU dan Muhammadiyah telah mengajarkan moderasi antara umat beragama. Sehingga keragaman agama, etnis dan budaya di Indonesia yang sangat kompleks tetap membuat bangsa Indonesia bersatu dan saling toleran antar satu sama lain.
"Sekarang NU dan Muhammadiyah tidak hanya berpengaruh secara nasional, tapi sudah memberikan pengaruh secara global. Banyak negara luar ingin belajar dari Indonesia mengenai toleransi di tengah kemajemukan, multikultural, multi etnis dan multi agama," kata Ma'ruf di Kantor Kedutaan Republik Indonesia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (5/2/2024).
Ma'ruf berpesan kepada NU dan Muhammadiyah agar terus menjaga konsistensi menyuarakan toleransi di tingkat global. Sehingga NU dan Muhammadiyah membawa Indonesia tampil menjadi yang terdepan menjadi juru damai meredam konflik-konflik yang terjadi di dunia internasional.
Diketahui NU dan Muhammadiyah mendapatkan penghargaan dari Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, yakni Zayed Award for Human Fraternity.
Wapres menyebut bahkan sudah ada negara luar, salah satunya adalah Timor Leste menginginkan agar NU dan Muhammadiyah mendapatkan gelar nobel perdamaian dari dunia internasional.
Kata Wapres, banyak negara luar ingin memiliki ormas seperti NU dan Muhammadiyah karena mampu memberikan pengaruh besar buat kestabilan negara, terutama dalam mengurus toleransi.
"Kemarin Presiden Timor Leste menyuarakan agar NU dan Muhammadiyah diberi nobel perdamaian," ucap Ma'ruf.