Senin 05 Feb 2024 20:49 WIB

Antler Kucurkan Pendanaan Rp 75 Miliar kepada 37 Startup Asia Tenggara

Antler berkomitmen dukung generasi entrepreneur digital di Asia Tenggara.

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
ntler, perusahaan modal ventura tahap awal berskala global, mengumumkan putaran investasi pre-seed terbesarnya
Foto: antler.co
ntler, perusahaan modal ventura tahap awal berskala global, mengumumkan putaran investasi pre-seed terbesarnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antler, perusahaan modal ventura tahap awal berskala global, mengumumkan putaran investasi pre-seed terbesarnya hingga saat ini, dengan mengucurkan investasi total senilai 5,1 juta dolar AS ( setara dengan Rp 75 miliar) kepada 37 startup di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Pendanaan ini merupakan transaksi investasi pre-seed tertinggi dalam satu putaran pendanaan di Asia Tenggara, menunjukkan komitmen Antler dalam mendukung generasi entrepreneur digital di kawasan ini. 

Portofolio binaan Antler mencakup 19 sektor yang beragam, mulai dari AI dan SaaS B2B hingga fintech dan healthtech. Investasi ini juga menandai komitmen awal dan jejak Antler di Malaysia, sebagai bagian dari kemitraan strategisnya dengan lembaga Dana Kekayaan Negara Khazanah.

Co-founder dan Managing Partner Asia Antler, Jussi Salovaara, mengatakan masih banyak startup tahap awal yang potensial di Asia Tenggara. Hal ini membuat Antler tetap konsisten berinvestasi pada pendanaan di tahap awal, terutama pada startup yang bergerak bidang AI bervertikalisasi (verticalized AI) dan Industri 4.0. 

“Melalui pendanaan ini, kami berupaya untuk membantu para founder membangun fondasi yang kuat untuk model bisnis berkelanjutan, dan mendorong inovasi jangka panjang dalam ekosistem teknologi global yang lebih luas,” ujar Jussi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (5/ 2/2024).

Sebagai partner startup tahap awal, Antler secara strategis mampu mengidentifikasi dan mendukung tren teknologi yang sedang berkembang. Investasi mereka pada putaran ini didorong oleh beberapa tren terbaru.

1. Perpindahan ke verticalized AI

Perkembangan AI akan memasuki babak baru pada 2024, terutama karena solusi AI akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing industri. Pihaknya akan melihat pergeseran bisnis yang lebih besar ke arah verticalized AI, terutama di bidang media, manajemen pelanggan, dan integrasi Large Language Model (LLM). Sekitar 34 persen startup portofolio investasi Antler putaran ini telah memanfaatkan kekuatan verticalized AI.

2. Kebangkitan Industri 4.0 di Asia Tenggara

Walaupun era Industri 3.0 awalnya didorong oleh sektor manufaktur, teknologi peninggalannya kini memiliki potensi besar untuk mentransformasi perubahan seluruh sektor industri. Prinsip-prinsip utamanya, seperti keterhubungan, pembuatan keputusan berbasis data, dan otomasi, kini banyak digunakan sektor non-digital seperti konstruksi, transportasi, dan layanan kesehatan. Sekitar 34 persen startup di portofolio investasi Antler putaran ini bergerak industri 4.0,

3. Startup di Asia Tenggara membangun solusi hiperlokal dengan skalabilitas global.

Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi digital global mencapai 17,5 triliun dolar AS pada 2025, gelombang baru startup mulai bermunculan di Asia Tenggara. Startup-startup ini mengembangkan produk digital yang memenuhi kebutuhan hiperlokal di Asia Tenggara – sambil tetap mempertahankan potensi berekspansi ke pasar global.

Ada banyak peluang pertumbuhan di sektor seperti fintech, komunikasi, operasional bisnis, dan sebagainya. Berbagai solusi yang relevan dengan keadaan lokal namun dapat diekspansi ke masyarakat global pun sedang dikembangkan

“Dinamika pasar Indonesia yang unik menawarkan peluang besar bagi para pelaku startup. Itulah mengapa kami di Antler berkomitmen untuk mengumpulkan talenta-talenta terbaik bangsa untuk membangun karya yang hebat. Kami bekerja sama dengan para founder yang tidak hanya didorong oleh modal (capital), tetapi juga berambisi kuat untuk menjadi bagian dari komunitas inovator dan orang-orang dengan visi yang sama – yang akan menciptakan perbedaan nyata, baik secara lokal maupun global,” kata Agung Bezharie, Partner Antler di Indonesia.

Dengan jumlah pendaftar lebih dari 5.000 putaran kali ini, Antler secara konsisten mendukung perkembangan lebih dari 1.000 startup di seluruh dunia sejak pertama diluncurkan pada 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement